Solo — Dua pemain Persis Solo Liga Prima Indonesia Sportindo (LPIS), Haryadi dan Tri Handoko secara sepihak telah mengundurkan diri dari timnya beberapa hari kemarin. Kini keduanya tinggal menunggu surat keluar dari Persis untuk selanjutnya hengkang, entah bergabung ke klub lain.
Kondisi ini semakin membuat klub berjuluk Laskar Sambernyawa ini menjadi tak karuan. Lama tak berlatih, nasib gaji para pemainnya yang masih terkatung-katung, hingga gerbong eksodus pemain yang seakan menjadi bom waktu membuat problem di Persis Solo semakin kompleks.
Sebagai pendukung fanatiknya, Laskar Pasoepati pun ingin mengetahui apa yang sebenarnya terjadi antara manajemen klub dan para pemain. Sekretaris Jenderal (Sekjen) Pasoepati, Anwar Sanusi mengaku pihaknya sebagai perwakilan dari Dewan Pimpinan Pusat, belum mengetahui secara jelas adanya pemain Persis yang mundur.
Namun menurut Anwar, Pasoepati sebagai pendukung setia Persis Solo akan sangat kecewa bila memang manajemen yang membuat para pemain harus angkat koper. “Secara resmi pemain yang bersangkutan untuk keluar dari tim, memang belum kami ketahui secara pasti. Namun apabila hal tersebut benar terjadi, kami jelas kecewa dengan manajemen,” ujar Sekjen Pasoepati Anwar Sanusi kemarin.
Pasalnya, menurut Anwar sejumlah pemain memang sempat mengudarasa kepada Pasoepati terkait kejelasan Persis Solo. Namun, untuk kasus finansial terutama untuk gaji pemain, hanya manajemen yang bisa menyelesaikannya.
Bagaimanapun juga Pasoepati menjadi bagian yang tak terpisahkan dengan Persis Solo. Bahkan beberapa waktu lalu, suporter yang berusia 13 tahun ini memberikan bantuan kepada pemain sebagai bentuk kepedulian.
Langkah yang bakal ditempuh Pasoepati adalah menemui manajemen untuk memastikan persoalan tersebut. “Dalam waktu dekat, pekan depan kami akan menemui manajemen dan meminta kejelasan, apa yang sebenarnya terjadi. Sebenarnya dukungan Pasoepati selama ini apa masih kurang?,” lanjut Anwar.