Timlo.net — PT Kalbe Farma Tbk (KLBF) telah merealisasikan belanja modal atau capital expenditure (capex) sebesar 30 persen sampai 40 persen dari total keseluruhan capex senilai Rp 1,5 triliun pada enam bulan pertama 2013. Penghabisan dana capex ini digunakan untuk penambahan mesin dan pembelian obat.
Direktur dan Sekretaris Perusahaan Kalbe, Vidjongtius, mengatakan dana capex semester satu ini juga digunakan untuk pembangunan 4 sampai 5 kantor cabang dari target pembangunan 6 atau 7 kantor cabang tahun ini.
“Dananya digunakan untuk penambahan mesin, karena memang alokasi kita 30 persen untuk obat farmasi, 30 persen distribusi, 20 persen consumer health dan 20 persen untuk nutrisi dan sisanya pembangunan kantor cabang dilakukan tahun depan,” ujarnya saat acara Buka Puasa Bersama Kalbe Farma di Restoran Haropa, Jakarta, Kamis (25/7).
Menurutnya, pembukaan cabang baru yang sudah selesai berada di wilayah Banjarmasin, Solo, dan Bali. Sedangkan wilayah Pontianak, Jambi dan Cirebon masih dalam tahap proses penyelesaian.
Saat ini perseroan memiliki 66 kantor cabang yang tersebar di 48 kota besar. Namun, perseroan mengutamakan melakukan ekspansi gudang dan fasilitas.
“Ekspansi gudangnya sudah ada di Palangkaraya, Kendari dan Bengkulu. Pasalnya, ketiga kota tersebut mempunyai permintaan paling banyak terutama produk susu, karena susu kita segmen dari bawah sama menengah,” ungkapnya.
Dia menambahkan, pendapatan perseroan juga didapatkan dari kontribusi susu nutrisi sebesar 24 persen. Kontribusi tersebut termasuk paling utama karena banyak diminati sehingga produk susu meningkat. “Karena orang mau makin sehat,” jelas dia.
Sehingga ke depannya, perseroan bakal membangun pabrik susu di Sukabumi dan Cikampek dengan total investasi sebesar Rp 450 miliar. Dan menganggarkan belanja modal sebesar Rp 1 triliun di 2014.
“Sukabumi dan Cikampek, patungan milko Indonesia, Kalbe mayoroti 51 persen. Itu termasuk laha. Namun, tetap kontribusi tidak bergeser karena semua lini bisnis kita bakal tumbuh,” tutupnya.
sumber : merdeka.com