Karanganyar — Sejumlah spanduk menghujat relawan Banteng Liar terpasang di sejumlah titik di Karanganyar Kota. Spanduk bertuliskan ‘Banteng Liar Kui Daging Sapi bukan Marhaenis’ itu terpasang di sudut pertigaan Buk Siwaluh. Spanduk lain yang bertuliskan ‘Banteng Liar Jelmaan Sapi’, ‘Tukang Ngapusi’ terpasang di perlimaan Bejen.
Banteng Liar merupakan gerakan yang diprakarsai oleh Sastro “Pecok” Supardjo. Ia bersama relawan Banteng Liar memberikan dukungannya terhadap pasangan nomor urut tiga, Juliyatmono – Rohadi Widodo (YuRo). Ia sendiri merupakan mantan anggota DPRD Karanganyar dari Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Karanganyar pada 1999.
“Ini murni gerakan untuk mengembalikan ajaran Marhaenisme dari Bung Karno yang selalu dekat dengan rakyat kecil. Ajaran marhaenisme itu saat ini lebih cocok pada program dan visi-misi yang diusung oleh pasangan YuRo,” terangnya.
Karena itulah, Banteng liar memutuskan untuk mendukung pasangan nomor urut tiga tersebut pada Pemilukada September mendatang.
“Lebih dari 2000 relawan dari berbagai wilayah di Karanganyar siap mendukung YuRo nantinya,” ujarnya.
Saat disinggung adanya spanduk yang menghujat Banteng Liar tersebut, Sastro menanggap dingin. Menurutnya, pesan yang dituangkan dalam spanduk itu merupakan bentuk kebingungan dari pihak penyampainya.
“Kalau mengatakan banteng liar itu daging sapi namanya kebingungan. Sebab itu sudah menyinggung urusan partai lain,” terangnya.