Solo — Asosiasi Perguruan Tinggi Swasta Indonesia (Aptisi) Propinsi Jawa Tengah mengusulkan beasiswa Bidikmisi yang selama ini mengucur terutama kepada mahasiswa Perguruan Tinggi Negeri (PTN) dan sebagian kecil Perguruan Tinggi Swasta (PTS) agar dihapus saja.
“Beasiswa Bidikmisi lebih banyak menguntungkan PTN dan sebagian kecil PTS besar. Selama ini adanya beasiswa Bidikmisi yang diuntungkan adalah PTN,” jelas Ketua Aptisi Jateng Brodjo Sudjono kepada wartawan, di Solo, Jumat (30/8).
Dijelaskan, berdasarkan data tahun 2012 lalu tercatat ada 30.000 paket beasiswa Bidikmisi. Namun yang dialokasikan bagi seluruh PTS hanya 2.000 paket. Lainnya diperuntukkan bagi PTN. Padahal saat ini ada 3.300 PTS di seluruh Indonesia.
“Kalaupun ada 2.000 paket yang tersedia bagi PTS, namun kenyataannya tidak menyasar secara merata,” jelasnya.
Pada kesempatan itu, Brodjo yang juga menjabat Pembina Universitas Surakarta menyayangkan bahwa penentuan alokasi beasiswa Bidikmisi hanya mempertimbangkan akreditasi A dan jumlah mahasiswa di PTS. Akibatnya hanya PTS yang besar dan terakreditasi baik saja yang mendapat jatah Beasiswa Bidikmisi.
“Daripada menimbulkan kecemburuan di kalangan perguruan tinggi, lebih baik beasiswa Bidikmisi dihapus dan diganti dengan bantuan langsung kepada perguruan tinggi,” tandasnya.