Selasa, Agustus 9, 2022
  • Tentang Kami
  • Karir
Timlo.net
No Result
View All Result
  • Seni Budaya
  • Bisnis
  • Pendidikan
  • Olah Raga
  • Solo dan Sekitar
  • Wisata
  • Gaya Hidup
  • Nasional
  • Manca
  • Regional
    • Solo
    • Sragen
    • Karanganyar
    • Klaten
    • Wonogiri
    • Sukoharjo
    • Boyolali
  • Indeks



  • Seni Budaya
  • Bisnis
  • Pendidikan
  • Olah Raga
  • Solo dan Sekitar
  • Wisata
  • Gaya Hidup
  • Nasional
  • Manca
  • Regional
    • Solo
    • Sragen
    • Karanganyar
    • Klaten
    • Wonogiri
    • Sukoharjo
    • Boyolali
  • Indeks
Timlo.net
No Result
View All Result
Home Solo dan Sekitar

Sosiolog UNS: Historis Kekerasan Suporter Harus Dikendalikan

by
6 September 2013 | 00:20
in Solo dan Sekitar, Umum
Share on FacebookShare on Twitter

BacaJuga

Perguruan Tinggi Harus Introspeksi Lahirkan Intelektual

Pusdemtanas UNS Gelar Seminar Gerakan Tahun Politik

UNS Ajukan 1.400 Kuota Bidikmisi

Solo — Sosiolog Universitas Sebelas Maret (UNS) Surakarta, Dr Drajad Tri Kartono MSi menyatakan bahwa historis kekerasan supporter harus dikendalikan dan dicegah.
“Kalau tidak, maka akan terulang kembali kejadian bentrok antar suporter. Bahkan tidak hanya sebatas supporter sepakbola tetapi juga pada olahraga lain,” jelas Drajar Tri Kartono saat diminta komentarnya dari sisi sosiologi terkait kericuhan supporter Kesebelasan Persis Solo dan PSS Sleman, di Kampus UNS, Solo, Kamis (5/9).
Drajad mengakui bahwa maraknya bentrok antar suporter sepakbola di Indonesia dinilai memang tidak terlepas dari historis kekerasan suporter di Indonesia. Ia mencontohkan, perseteruan antar suporter Persebaya Surabaya dengan suporter Arema Malang, suporter Persija Jakarta dengan suporter Persib Bandung sudah bukan  menjadi rahasia umum lagi. Bila kedua kesebelasan tersebut bertemu maka sudah dapat diprediksi kemungkinan terjadinya kericuhan antar suporter.
Lebih lanjut Drajad mengatakan bahwa ada beberapa poin penting terkait bentrokan suporter kenapa terjadi, hal itu diantaranya disebabkan aturan yang tidak tegas, budaya kekerasan, dan terabaikannya keselamatan serta keamanan suporter arena pertandingan.
Terkait budaya kekerasan, menurut Drajad, budaya kekerasan masih cukup tinggi di Indonesia. Bahkan ketika sudah masuk dalam sebuah grup atau kelompok maka potensi terjadinya emosi kolektif sangat tinggi. Seseorang sangat mudah terpancing emosinya karena hal-hal kecil yang kemudian menjadi emosi kolektif.

Tags: msiPersis Vs PSS SlemanPSS Sleman Vs Persis ricuh

Previous Post

Dilaporkan ke DPP, Rinto: Itu Biasa

Next Post

Bentrok Suporter di Solo, LPIS Minta Laporan Panpel

Berita Terkait

Perguruan Tinggi Harus Introspeksi Lahirkan Intelektual

20 Maret 2014

Pusdemtanas UNS Gelar Seminar Gerakan Tahun Politik

19 Maret 2014

UNS Ajukan 1.400 Kuota Bidikmisi

28 Februari 2014

Pendaftar SNMPTN UNS Baru 890 Orang

25 Februari 2014

Debu Vulkanik Gunung Kelud Bikin Cantik?

19 Februari 2014

Korpertis VI Kunjungi Unisri

14 November 2013
Next Post

Bentrok Suporter di Solo, LPIS Minta Laporan Panpel

Currently Playing

Bentrok Antar Suporter, Gibran Minta Maaf pada Warga Yogyakarta

Bentrok Antar Suporter, Gibran Minta Maaf pada Warga Yogyakarta

00:03:12

Gibran Ikut Memeriahkan Acara Solo Berseli Fondo 100K

00:04:18

Persis Solo Akan Melawan Dewa United di Magelang

00:01:28

Ganjar Diserang Tidak Akan Menang di Pilpres 2024

00:01:21

Ini 2 Stadion Alternatif yang Bisa Digunakan Persis Solo

00:01:36

Netizen Meminta Indonesia Keluar dari AFF?

00:01:59

Teaser Tour de Surakarta

00:01:18

Persis Tak Bisa Gunakan Stadion Manahan dalam Laga Perdana Liga 1?

00:01:30

Persis Solo Gagal Total di Piala Presiden 2022, Suporter: Berbenah, Ini Solo!

00:01:46

Terkini

Bupati Wonogiri Ajak Semua Pihak Keroyok Stunting

Bupati Wonogiri Ajak Semua Pihak Keroyok Stunting

9 Agustus 2022
Sempat Viral, Pencuri Speaker Diamankan ke Polsek Jaten

Peras Payudara Anak di Bawah Umur, Satpam Ditahan di Polres Sukoharjo

9 Agustus 2022
Kasus Meninggalnya Brigadir J, Jokowi: Usut Tuntas, Ungkap Kebenaran Apa Adanya

Kasus Meninggalnya Brigadir J, Jokowi: Usut Tuntas, Ungkap Kebenaran Apa Adanya

9 Agustus 2022
Konsep Otomatis

Kemenag Rilis Lagu Gembira “Hari Anak Nasional”, Catat Liriknya!

9 Agustus 2022
Cerianya Siswa SLB B Yakut Purwokerto saat Sapa Ganjar Pakai Bahasa Isyarat

Cerianya Siswa SLB B Yakut Purwokerto saat Sapa Ganjar Pakai Bahasa Isyarat

9 Agustus 2022







  • Tentang Kami
  • Pedoman Media Siber
  • Telepon Penting
  • Privacy Policy
  • Term of Use
  • Karir
  • Sitemap
Telepon Kami : +62-271-626499

Copyright © 2022 Timlo.net PT Tinular Media Solo All Rights Reserved

No Result
View All Result
  • Solo dan Sekitar
  • Bisnis
  • Seni Budaya
  • Gaya Hidup
  • Pendidikan
  • Wisata
  • Olah Raga
  • Nasional
  • Manca
  • Serba-serbi

Copyright © 2022 Timlo.net PT Tinular Media Solo All Rights Reserved