Jumat, Juni 2, 2023
  • Tentang Kami
  • Karir
Timlo.net
No Result
View All Result
  • Seni Budaya
  • Bisnis
  • Pendidikan
  • Olah Raga
  • Solo dan Sekitar
  • Wisata
  • Gaya Hidup
  • Nasional
  • Manca
  • Regional
    • Solo
    • Sragen
    • Karanganyar
    • Klaten
    • Wonogiri
    • Sukoharjo
    • Boyolali
  • Indeks





  • Seni Budaya
  • Bisnis
  • Pendidikan
  • Olah Raga
  • Solo dan Sekitar
  • Wisata
  • Gaya Hidup
  • Nasional
  • Manca
  • Regional
    • Solo
    • Sragen
    • Karanganyar
    • Klaten
    • Wonogiri
    • Sukoharjo
    • Boyolali
  • Indeks
Timlo.net
No Result
View All Result
Home Solo dan Sekitar

Akibat Kekeringan Puluhan Hektar Lahan Padi di Kedawung Puso

by
16 September 2013 | 22:58
in Solo dan Sekitar, Umum
Share on FacebookShare on Twitter

BacaJuga

Hujan Berkurang, Harga Gabah Naik

Evakuasi Bus Sugeng Rahayu, Polisi Kerahkan Dua Mobil Derek

Dispertan Karanganyar Sebut Belum Ada Laporan Kerusakan Sawah Akibat Banjir

Sragen — Puluhan hektar tanaman padi di Desa Mojokerto, Kecamatan Kedawung, Sragen dipastikan gagal panen.
Kondisi itu terjadi akibat dampak kekeringan yang melanda wilayah Kedawung sejak dua bulan terakhir.
Para petani di wilayah tersebut hanya bisa pasrah menghadapi kerugian yang sudah tampak di depan mata. Sebab mereka mengaku kehabisan cara untuk menyelamatkan tanaman yang rata-rata sudah berusia 70 hari itu.
Selain tidak ada sumber air, kondisi lahan yang berundak-undak mengakibatkan petani kesulitan mengalirkan air menuju lokasi persawahan.
Seperti dikatan Jumini (41), salah satu pemilik tanaman padi di Dukuh Gendol, Desa Mojokerto, Kecamatan Kedawung mengungkapkan, kiriman hujan terkahir kali terjadi pada Bulan Juli 2013 lalu.
Karena masih sempat ada kiriman hujan dan persediaan air di saluran irigasi masih ada, para petani masih tenang dan nekat untuk meneruskan tanam padi. Namun sejak bulan Agustus tidak ada kiriman hujan dan pasokan air dari irigasi mulai mengering.
“Cuaca sekarang memang susah ditebak,” ujarnya.
Dikatakan Jumini, bagi petani padi padi di daerah dengan kondisi lahan pertanian datar, masih dapat menyelamat tanaman dengan cara membeli air yang diangkut menggunakan truk. Namun demikian kondisi itu tidak mungkin dapat dilakukan para petani di Dukuh Gendol karena faktor kondisi lahan yang berundak.
“Kalau beli air juga percuma, tingkat kemiringan lahan cukup tinggi sehingga air akan tercecer tidak sampai lokasi,” kata Jumini.
Senada petani lainnya, Partono (60), petani lainya menambahkan selain tanaman padi di Desa Mojokerto, kekeringan juga terjadi di sejumlah wilayah lain di Kecamatan Kedawung. Khusus di daerahnya pihaknya mengaku ada lebih dari 20 hektar tanaman padi yang kekeringan.
Dibanding tahun sebelumnya, kata Partono, musim kemarau kali ini sebenarnya tidak terlalu panas. Namun demikian dampak kekeringan yang terjadi justru lebih parah dari tahun sebelumnya.
“Dulu musim keringnya tidak terlalu lama, kami masih bisa panen. Tidak seperti saat ini,” katanya.

Tags: Gagal PanenKecamatan Kedawungpadi pusosawahsragen

Previous Post

Tata Motors Siap Jadikan Indonesia Pasar Kedua Setelah India

Next Post

Perwira TNI AU Penganiaya Wartawan Divonis 3 Bulan

Berita Terkait

Berkat Embung yang Digerakkan Ganjar, Petani Bisa Panen Tiga Kali Setahun

Hujan Berkurang, Harga Gabah Naik

13 Maret 2023

Evakuasi Bus Sugeng Rahayu, Polisi Kerahkan Dua Mobil Derek

6 Januari 2023

Dispertan Karanganyar Sebut Belum Ada Laporan Kerusakan Sawah Akibat Banjir

27 Desember 2022

Seorang Pria Bersepeda Ditemukan Meninggal Dunia di Sawah

20 November 2022

Ratusan Hektare Sawah Terendam Banjir, Petani Rugi Jutaan Rupiah

19 November 2022

Lansia Ditemukan Meninggal Dunia di Sawah, Diduga Kelelahan

14 November 2022
Next Post

Perwira TNI AU Penganiaya Wartawan Divonis 3 Bulan

Terkini

Perkuat Lini Serang, PSIS Semarang Datangkan Pemain Timnas Timor Leste

Perkuat Lini Serang, PSIS Semarang Datangkan Pemain Timnas Timor Leste

2 Juni 2023
Trio Emas SEA Games Bergabung, Komposisi Tim Borneo FC Telah Lengkap

Trio Emas SEA Games Bergabung, Komposisi Tim Borneo FC Telah Lengkap

2 Juni 2023
Prof Nunuk: Guru Penggerak adalah Pemimpin Pendidikan Masa Depan

Prof Nunuk: Guru Penggerak adalah Pemimpin Pendidikan Masa Depan

2 Juni 2023
Catat! Ada Skuter dan Kursi Roda untuk Tawaf dan Sai, Ini Tarif Sewanya

Catat! Ada Skuter dan Kursi Roda untuk Tawaf dan Sai, Ini Tarif Sewanya

2 Juni 2023
Jemaah Haji Kloter 1 Solo Jadi Rombongan Pertama yang Tiba di Makkah

Jemaah Haji Kloter 1 Solo Jadi Rombongan Pertama yang Tiba di Makkah

2 Juni 2023













  • Tentang Kami
  • Pedoman Media Siber
  • Telepon Penting
  • Privacy Policy
  • Term of Use
  • Karir
  • Sitemap
Telepon Kami : +62-271-626499

Copyright © 2023 Timlo.net PT Tinular Media Solo All Rights Reserved

No Result
View All Result
  • Solo dan Sekitar
  • Bisnis
  • Seni Budaya
  • Gaya Hidup
  • Pendidikan
  • Wisata
  • Olah Raga
  • Nasional
  • Manca
  • Serba-serbi

Copyright © 2023 Timlo.net PT Tinular Media Solo All Rights Reserved