Boyolali — Pesta Rakyat yang digelar selama bulan September dimeriahkan 11 dalang cilik, Minggu (22/9) di Pendopo Kabupaten Boyolali di Komplek Perkantoran Terpadu di Kelurahan Kemiri Kecamatan Mojosongo. Ratusan penonton turut menyaksikan acara yang diikuti 11 dalang cilik.
Sebelas dalang cilik dari Boyolali tampil 8 dalang, Klaten satu orang dan dua orang lagi dari Surakarta. Adapun lakon yang ditampilkan dalam parade dalang cilik yang dikemas dalam Pesta Rakyat Boyolali diantaranya, Seno Bumbu, Aji Narantaka dan Kangsa Adu Jago.
Lakon lain yang ditampilkan adalah Rebutan Kikis Tunggarana, Kunta Wijayadanu, Bima Suci, Si Jabang Tetuko dan Ampak – Ampak Wiratha. Setiap peserta mendapatkan jatah waktu pentas selama satu jam. Parade lebih menarik lagi karena para pengrawit juga kalangan pelajar.
Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Boyolali, Mulyono Santoso mengatakan, pihaknya berharap dengan kegiatan tersebut mampu mendorong generasi muda untuk mencintai budaya sendiri.
“Pesertanya sebetulnya banyak,Kami terpaksa membatasi jumlah peserta karena terbentur waktu,” ungkap Mulyono.
Diakui, jumlah dalang cilik di Boyolali cukup banyak. Untuk itu, bekerjsama dengan Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga (Disdikpora) setempat, kedepanya pihaknya bakal melakukan pendataan dalang cilik. Selain itu, juga akan memperbanyak parade dalang cilik di waktu mendatang.
“Tujuannya, memberi ruang bagi dalang cilik untuk berkiprah. Kalau tidak seperti ini, mereka bakal kesulitan untuk mengasah ketrampilan mendalang,” imbuhnya bersemangat.
Di sisi lain, Bupati Boyolali Seno Samudro mengaku bangga dengan kiprah para dalang cilik. Parade ini sekaligus sebagai upaya pelestarian seni tradisi, utamanya wayang kulit tidak terhenti.
“Jangan sampai terhenti, saya berharap pihak-pihak terkait untuk memberi kesempatan pentas bagi para dalang cilik,” sambung Bupati.