Solo — Raja Keraton Kasunanan Surakarta Hadiningrat, Paku Buwono (PB) XIII menilai perdamaian dua kubu kerabat keraton masih jauh. Hal itu ia sampaikan usai menghadiri mediasi dua kubu kerabat keraton yang difasilitasi Pemkot Solo.
Dengan nada patah-patah, PB XIII menyampaikan bahwa pada saat berlangsungnya mediasi, ada salah satu kubu dari kerabat keraton, yakni kubu dari GKR Wandansari (Gusti Moeng), yang cenderung enggan berdamai.
“Mereka tidak mau berdamai,” ungkap PB XIII ketika dihampiri usai mediasi yang berlangsung di Balaikota, Jumat (4/10).
Namun, ketika ditanya alasan kenapa dua kubu tersebut belum bisa berdamai, PB XIII enggan menjawabnya.
“Tidak tahu itu,” katanya patah-patah.
Diketahui, proses mediasi yang dipimpin langsung oleh Walikota Solo, FX Hadi Rudyatmo tersebut berlangsung cukup alot. Dari pantauan wartawan dari luar ruang pertemuan, sempat terjadi ketegangan antara dua kubu tersebut.
Bahkan, usai mediasi, Gusti Moeng yang pertama kali meninggalkan ruangan. Dengan raut muka kurang ceria, ia langsung meninggalkan forum mediasi tanpa menyalami seorang pun.
Sampai di luar ruangan, ia langsung disambut oleh suaminya, KP Edy Wirabhumi yang menunggunya di luar saat acara mediasi berlangsung. Sebab, dalam undangan disebutkan bahwa hanya putra-putri PB XII yang diperkenankan ikut acara mediasi.
Ketika dikejar wartawan pun, Gusti Moeng enggan banyak komentar. “Takon pak Wali wae, sing ngundang kan Pak Wali (Tanya Walikota saja, kan yang mengundang Walikota — Red),” katanya sambil berlalu meninggalkan wartawan.
Sementara, Rudy, sapaan Walikota, sangat optimis jika pertemuan tersebut merupakan awal yang bagus untuk menyelesaikan permasalahan konflik internal dua kubu keraton. Dirinya mengisyaratkan bahwa pertemuan dua kubu internal keraton diselesaikan secara bertahap.
“Yang penting ini selesai dulu, kedua belah pihak sudah sepakat untuk bersatu,” kata Rudy.
Selanjutnya, dalam waktu dekat PB XIII akan diboyong masuk ke dalam keraton yang akan dikawal oleh unsur Muspida kota Solo. Rudy sendiri meminta agar pelaksanaan kirab dilakukan sebelum bulan Sura (Muharram) tahun ini.