Solo – Kondisi Jembatan Penyeberangan Orang (JPO) yang ada di kota Solo sudah cukup memprihatinkan. Keempat titik JPO yang ada di kota Solo, sudah saatnya direnovasi.
Rata-rata, semua titik JPO sudah mengalami kelapukan yang cukup mengkhawatirkan. Empat titik itu meliputi JPO Sriwedari, Kentingan, Jajar dan Pasar Gedhe. Karena cukup mengkhawatirkan, JPO tersebut sementara ditutup untuk umum.
Kepala Dinas Tata Ruang Kota (DTRK) Solo, Endah Sitaresmi Suryandari mengungkapkan, pihaknya tengah mengevaluasi keberadaan JPO itu. “Menurut kami harus ada solusi. Karena keberadaan JPO menjadi salah satu tempat penyeberangan yang cukup representatif,” katanya kepada wartawan, Kamis (24/10).
Untuk mengetahui secara pasti kondisi JPO, DTRK akan melihat konstruksinya. Pihaknya akan mengevaluasi kelayakan sarana penyeberangan umum tersebut.
Jika memungkinkan untuk direovasi, akan dicarikan solusi anggaran untuk merenovasinya. Namun jika secara konstruksi sudah tidak memungkinkan lagi untuk direnovasi, pihaknya belum bisa berbuat banyak.
Sebab, solusi lain untuk menggantikan JPO belum bisa terealisasi. Misalnya, rencana pembangunan Jembatan Penyeberangan Bawah Tanah (JPBT). Pemkot tidak memiliki cukup anggaran untuk membangun JPBT.
Di satu sisi, anggaran secara nasional juga belum memungkinkan untuk membangun jembatan bawah tanah tersebut. Harapannya, sebelum ada solusi lain untuk membangun sarana penyeberangan, pihaknya masih mengupayakan JPO bisa berfungsi secara optimal lagi.