Klaten — Menyusul rusaknya jembatan di Dukuh Ngalas, Desa Jetis, Delanggu, Klaten yang tak kunjung dioerbaiki pemerintah, warga setempat, Jumat (25/10) akhirnya membangun jembatan atau kretek dari bambu di atas pondasi Jembatan Ngalas.
Sebelumnya, jembatan itu ambrol pada pondasi di sisi selatan. Ambrolnya bagian pondasi tersebut membuat badan jembatan yang menyambung dengan jalan desa putus. Kondisi tersebut sangat membahayakan bagi warga yang melintas karena jembatan dapat sewaktu-waktu runtuh.
Rusaknya jembatan itu karena memang usia jembatan sudah cukup tua, karena sudah dibangun sejak 1960-an dan terus digunakan sebagai akses warga setempat untuk keluar masuk desa. Padahal hingga saat ini belum pernah dilakukan perbaikan.
Marini (42) salas satu warga mengatakan, jembatan tersebut merupakan akses tercepat warga untuk menuju ke kota Klaten. Meski ada jalan lain, namun warga harus memutar melalui wilayah Juwiring maupun Banaran, Delanggu.
“Selain melalui jembatan ini harus memutar melalui Juwiring atau melalui jalan utara yang tembus wilayah Desa Banaran,” ujar Marini kepada Timlo.net.
Marini berharap, pemerintah segera memperbaiki jembatan tersebut untuk mempermudah akses warga dan demi keamanan warga setempat, apalagi saat ini sudah memasuki musim hujan. “Meski nanti sudah dibangun jembatan dari bambu, tapi kami tetap khawatir jika hujan deras dan jembatan terbawa banjir lagi,” tambah Marini.
Sementara itu, Kepala Urusan Umum Desa Jetis, Muh Junaedi, mengatakan pembangunan kretek bambu dilakukan pada pertengahan bulan Juli lalu. “Pembuatan jembatan bambu dilakukan oleh warga secara gotong royong. Dananya pun juga dikumpulkan secara swadana oleh warga sendiri,” ungkap Junaedi.