Solo — Sekitar 50 orang yang mengatasnamakan Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) se-Soloraya, melakukan aksi unjuk rasa, dalam peringatan Hari Sumpah Pemuda ke 85 tahun, di Bunderan Gladak, Senin (28/10) siang.
Aksi damai ini diawali dari depan Taman Sriwedari, kemudian dilanjutkan dengan long march ke arah timur, hingga bundaran Gladak. Aksi ini sempat menyita perhatian para pengguna jalan, di Jl Slamet Riyadi Solo.
Dalam orasinya, para mahasiswa gabungan dari berbagai universitas ini bertujuan untuk mengembalikan fungsi pemuda sebagai generasi penggerak roda negara, untuk mencintai produk dalam negeri, dan untuk ikut ambil bagian dalam penuntasan kasus-kasus korupsi di Indonesia.
Para mahasiswa ini juga mengingatkan pemuda, untuk tidak terjebak pada konflik-konflik internal sesama anak bangsa, mulai dari konflik suku, konflik agama, konflik antar organisasi, bahkan sampai konflik antar suporter sepakbola.
“Seribu orangtua hanya mampu bermimpi, satu pemuda dapat merubah dunia, dalam kutipan Soekarno tersebut terlihat jelas, bahwa pemuda mempunyai kekuatan untuk menghancurkan, atau membangun sebuah bangsa,” tutur koordinator BEM Solo Raya, Rendi Handoko.
Aksi yang berlangsung sekitar 1 jam, ini mendapatkan penjagaan yang ketat dari Polresta Solo, setelah selesai berorasi, mereka membubarkan diri dengan tertib.