Boyolali — Memasuki musim penghujan atau musim pancaroba, enam kecamatan di Boyolali diminta waspada bencana alam angin dan banjir. Hal ini berdasarkan surat edaran yang disampaikan Badan Meteorologi Krimatologi dan Geofisika, terkait kewaspadaan bencana banjir dan angin.
Kabupaten Boyolali sendiri masuk dalam kawasan rawan bencana angin dan banjir bersama 14 kabupaten dan kotamadya di Jawa Tengah. Untuk wilayah Kabupaten Boyolali, kerawanan bencana banjir dan angin berada di enam kecamatan, diantaranya Nogosari dan Ngemplak rawan bencana banjir. Sedangkan Cepogo, Selo, Musuk dan Boyolali Kota rawan terjadinya angin.
Menurut Kasi Kedaruratan BPBD Boyolali, Kurniawan Fajar Prasetyo, Boyolali masuk dalam kategori sedang. Meski begitu, pihaknya tetap meminta masyarakat untuk selalu waspada.
“Masuk dalam kategori sedang, tapi tetap harus waspada, Kita tidak tahu besar kecilnya bencana yang ada,” ungkap Yoyok, panggilan akrabnya ditemui di kantor BPBD Boyolali, Senin (28/10).
Dijelaskan juga, kemungkinan besar hujan yang terjadi bulan ini hingga Desember mendatang sangat ekstrem dan disertai dengan angin kencang. Pihaknya mengimbau kepada masyarakat untuk memangkas dahan dan ranting pohon yang tinggi, terutama yang berdekatan dengan perumahan.
“Pangkas pohon yang tinggi, paling tidak untuk menghindari agar pohon tidak roboh saat diterpa angin kencang,” imbuhnya.
Diakui untuk wilayah Boyolali di enam kecamatan tersebut selama ini merupakan langganan bencana. Seperti wilayah Kismoyoso Ngemplak, setiap memasuki musim penghujan selalu terjadi banjir akibat luapan air sungai.