Solo — Peminat pengolahan limbah rumah tangga pada Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL) milik Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) kota Solo masih rendah. Mahalnya biaya pemasangan pipa instalasi diklaim menjadi penyebabnya.
Direktur Utama PDAM Kota Solo, Singgih Tri Wibowo mengungkapkan, jumlah pelanggan IPAL milik PDAM di 3 titik, masing-masing di IPAL Kedung Tungkul Mojosongo, IPAL Semanggi dan IPAL Pucangsawit dirasa masih minim. Pada ketiganya, baru terisi kuota sebesar 40 persen dari seluruh kapasitas daya tampungnya.
“Banyak masyarakat yang menilai sambungan limbahnya cukup mahal. Pada pemasangan pertama, biaya yang dikenakan Rp 1.750.000 per sambungannya,” katanya kepada wartawan, Senin (18/11).
Diakuinya, persepsi masyarakat yang menilai pemasangan awal pipa limbah tersebut cukup mahal, menjadi salah satu kendalanya. Sebagian
masyarakat juga dinilai lebih memilih menggunakan septic tank ketimbang memasang pipa IPAL.
Selama ini, baru sekitar 600 sambungan saja yang menjadi pelanggannya. Di tahun 2014 mendatang, harapannya bisa memasang sambungan baru hingga sebanyak 1.500 pelanggan.