Boyolali — Pemkab Boyolali mulai mempersiapkan diri dalam menghadapi bencana Gunung Merapi, menyusul letusan besar yang terjadi Senin kemarin (18/11). Salah satunya, mempersiapkan lokasi untuk menampung warga di lereng Merapi yang mengungsi bila Merapi benar-benar meletus.
Bupati Boyolali Seno Samudro mengatakan, masyarakat lereng Merapi yang hendak mengungsi bisa menempati lokasi penampungan yang telah disediakan. Pemkab siap menampung warga lereng Merapi, kapanpun.
“Kita telah siapkan lokasi untuk mengungsi, bisa mengungsi ke kantor kecamatan, pendapa kabupaten, ke rumah dinas bupati juga boleh,” tandas Bupati Boyolali, Rabu (20/11).
Meski demikian, pihaknya berharap tidak terjadi apa-apa di Merapi ini. Sebab, bagaimanapun juga, Merapi adalah sahabat bagi warga yang tinggal di sekitarnya. Untuk itu pihaknya berharap, agar warga menjaga kelestarian lingkungan dan hutan Merapi. Dicontohkan, pohon-pohon agar tidak ditebangi agar sumber air tidak hilang.
“Yang tidak habis pikir, kenapa di barat gunung airnya melimpah. Tetapi kenapa di timur gunung malah kesulitan air. Nah, ini karena sudah jarang ada pohon-pohon besar yang tumbuh. Jika memang dibutuhkan, dalam hal ini pemerintah siap membantu,” paparnya.
Sementara itu, akibat baletusan Merapi yang terjadi Senin (18/11) pagi, tidak menyebabkan kerusakan materiil yang berarti. Kabid Kedaruratan dan Logistik, Purwanto mengatakan, hingga kemarin belum ada laporan atau kerugian akibat bencana itu. Meski demikian pihaknya terus melakukan survei keberbagai wilayah yang kena dampak abu Merapi itu.
“Secara umum, kerugian dan kerusakan materiil belum ada laporan. Tetapi kami juga belum mengecek kerusakan terhadap lahan maupun tanaman pertanian. Kita akan koordinasikan lagi dengan pihak terkait, dan segera mendata kerusakannya,” jelasnya saat ditemui di kantor BPBD.
Dijelaskan juga, untuk membersihkan sisa abu yang masih menempel di sepanjang jalan membutuhkan waktu beberapa hari. Untuk bersih total, paling tidak membutuhkan waktu selama sepekan.
“Kalau tiap hari hujan, butuh waktu sepekan bersih total dari abu,” ungkap Purwanto.