Solo — Menjamurnya semangat membuka usaha di Kota Solo membuat tumbuhnya komunitas-komunitas usaha. Salah satu komunitas usaha yang hadir adalah Wirausaha Muda Surakarta (WMS).
Kehadiran WMS berawal dari pertemanan beberapa pengusaha muda di Facebook sekitar 2009. Dari pertemanan di grup Facebook itulah kemudian secara resmi WMS mendeklarasikan dirinya Maret 2013 lalu. “Misi WMS adalah memajukan Indonesai melalui wirausaha,” kata Founder WMS, Albert Kanan saat ditemui Timlo.net, akhir pekan ini di De Solo Hotel.
Hingga saat ini, anggota WMS sudah mencapai 200 anggota. Mereka tidak hanya berasal dari Solo tetapi juga dari daerah lain seperti Jawa Timur, Pekalongan, Cilacap dan Batam. WMS sengaja tidak membatasi anggotanya hanya dari Solo agar para member dari luar Solo dapat mengenal Solo. Selain itu diharapkan mereka membuka usaha di Solo.
Meski banyak melakukan interaksi melalui facebook, WMS melakukan beberapa kegiatan riil yakni Jagongan Bareng setiap satu bulan dan Terapi Nasi Bungkus setiap dua minggu sekali.
“Jagongan Bareng itu sebagai tempat ngumpul anggota untuk sharing-sharing baik yang baru mau punya usaha maupun yang sudah punya usaha dan ingin berbagi. Sengaja kita lakukan tiap bulan agar tidak jenuh,” ujar Albert.
Sedangkan Terapi Nasi Bungkus yang dilakukan dua minggu sekali merupakan acara membagikan nasi bungkus kepada masyarakat yang memburuhkan. Acara tersebut sebagai bentuk sedekah anggota WMS kepada masyarakat.
“Kita ingin masyarakat seperti tukang becak, tukang parkir dan masyarakat pinggiran lainnya ikut merasakan seperti apa yang kita rasakan. Untuk lokasi pembagian nasi bungkus ini berpindah-pindah. Yang pernah kita lakukan antara lain di Jl Slamet Riyadi, Pasar Nongko, Perempatan Nonongan dan Pasar Legi,” pungkasnya.