Solo — Penyanyi multitalenta, Endah Laras mengacungi jempol atas kegigihan Studio Rekaman Lokananta. Pasalnya, studio yang sudah ada sejak jaman kemerdekaan tersebut masih dapat bertahan ditengah persaingan ketat industri rekaman saat ini.
“Beberapa waktu yang lalu, saya juga ikut dalam acara pencucian Piringan Hitam (PH) yang dilakukan oleh Komunitas Galeri Malang Bernyanyi (GMB). Dan terakhir saya melakukan recording untuk salah satu lagu saya yang berjudul Rasaku Marang Sliramu yang terdapat di album terbaru saya di studio rekaman tertua di Indonesia itu,” ucap Endah Laras kepada wartawan, Selasa (3/12) siang.
Penyanyi khas keroncong tersebut juga mengatakan, perlu dukungan besar untuk menghidupkan kejayaan studio legendaris di jamannya tersebut. Terlebih, kepedulian anak muda untuk terus berkreasi dan melibatkan studio tersebut di dalam kegiatan maupun pembuatan project recording.
“Tak dapat dipungkiri, memang usia Lokananta sudah tidak muda lagi. Meski begitu, studio yang memiliki nilai sejarah itu tidak boleh hilang tergilas jaman dan harus terus hidup mengingat sisi historisnya. Maka dari itu, perlu peran generasi muda untuk turut peduli guna membangkitkan studio rekamana tertua di Indonesia tersebut,” paparnya.
Menurutnya, peran pemerintah untuk menghidupkan kembali Studio Rekaman Lokananta juga sangat vital. Terlebih dengan dukungan sumber daya manusia yang mumpuni agar mampu bertahan dalam derasnya industri rekaman saat ini.
“Kalau dilihat, peran pemerintah sangat minim untuk menghidupkan studio tersebut,” sesalnya.
Dirinya berharap, supaya Studio Rekaman Lokananta dapat terus bertahan dan bersaing di industri musik Tanah air, meskipun keadaannya sangat berat dan memprihatinkan.
“Kalau bukan generasi kita yang nyengkuyung siapa lagi,” pungkasnya.