Solo – Simpanan masyarakat di bank sejauh ini telah tersalur secara optimal dalam bentuk kredit kepada debitur yang membutuhkan.
Sebagaimana disampaikan Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia Solo, Ismet Inono, perkembangan dana pihak ketiga (DPK) alias simpanan masyarakat dan kredit yang cukup baik, menunjukkan bahwa perbankan di Soloraya dalam menjalankan fungsi intermediasinya dapat mendukung geliat aktivitas perekonomian daerah.
Hal itu terlihat dari pencapaian loan to deposit ratio (LDR) bank umum pada Oktober 2013 sebesar 112,89 persen, sementara bank perkreditan rakyat (BPR) sebesar 117,75 persen. “Ini artinya seluruh simpanan masyarakat di bank telah disalurkan secara optimal dalam bentuk kredit kepada debitur yang membutuhkan. Selain itu, bank juga menggunakan modal sendiri dan dana antarkantornya untuk mendukung penyaluran kredit,” jelasnya, baru-baru ini.
Di sisi lain, kualitas kredit tetap terjaga dengan baik. Tercermin dari rasio non performing loan (NPL) gross yang cukup rendah, yakni 2,33 persen untuk bank umum. Angka tersebut turun dibanding bulan yang sama tahun sebelumnya sebesar 2,88%. Namun untuk NPL Gross BPR meski mengalami penurunan secara year on year dari 6,95 persen menjadi 6,55 persen, tetap dikatakan cukup tinggi karena melebihi target indikatif Bank Indonesia sebesar lima persen.