Sragen — Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Sukohajro, Bambang Haryanto, pernah menagih uang yang pernah diberikan kepada Bupati Sragen, Agus Fatchur Rahman, untuk modal Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) tahun 2011.
Bahkan, Bambang pernah mengatakan dirinya tidak menjadi Sekretaris Daerah (Sekda) Sragen tidak masalah, asalkan uang tersebut bisa kembali. Atas tagihan tersebut kemudian Agus memenuhinya dan sudah dibayarkan pada Oktober 2012 lalu.
Hal tersebut diungkapkan orang dekat Agus Fatchur Rahman, Sri Busono ketika ditemui wartawan di rumahnya, Senin (9/12).
Busono menjelaskan, dia pernah didatangi oleh Bambang Haryanto dan tim sukses pasangan Agus – Daryanto, Saiful Hidayat di rumahnya pada Oktober 2012 sekitar pukul 19.00 WIB. Maksud kedatangan mereka adalah untuk minta tolong Sri Busono agar bersedia menagihkan uang sebesar Rp 800 juta yang dipinjam oleh Agus untuk keperluan Pilkada.
“Bambang menyampaikan, yang intinya agar Agus mengembalikan uang. Tidak jadi Sekda nggak papa, asal uang kembali. Dan saya sudah sampaikan itu ke Agus. Selesai. Saya tidak punya kepentingan apa-apa,” kata Sri Busono.
Busono mengungkapkan, setelah kedatangan Bambang dan Saiful Hidayat ke rumahnya, dia kembali ditelepon oleh Bambang yang intinya sama agar Agus segera mengembalikan uang milik Bambang sebesar Rp 800 juta. Menurut Busono, kejadian itu berlangsung jauh hari sebelum ada gonjang-ganjing masalah Sekda yang akhirnya berujung pada dilaporkannya Bupati Agus ke Polda Jawa Tengah.
“Substansinya, dia (Bambang –Red) nagih utang. Intinya duitku balekno. Itu jauh hari sebelum ribut-ribut soal Sekda,” tegas Sri Busono.
Busono mengatakan, sekitar lebih dari sepekan setelah kedatangan Bambang dan Saiful tersebut, dirinya diberitahu Agus melalui telepon, kalau uang yang ditagih sudah dikembalikan kepada yang bersangkutan.
“Agus juga telepon ke saya kalau sudah mengembalikan uang Bambang. Dia bilang wis sudo utangku,” katanya.
Busono menambahkan, Bambang pernah mendatangi rumahnya dua kali, pertama sekitar 13 tahun lalu saat Bambang akan mencalonkan bupati. Sedangkan kedua, pada Oktober 2012 dengan maksud minta tolong agar menagihkan utang ke Agus Fatchur Rahman.
“Seumur hidup, hanya ketemu Bambang dua kali di rumah saya ini. Keluarga saya juga tahu,” pungkas Sri Busono.
