Boyolali — Bencana alam angin puting beliung yang menerjang wilayah Kecamatan Kemusu, mengakibatkan 756 rumah warga rusak. Dua diantaranya roboh rata dengan tanah. Beruntung saat kejadian, rumah tidak ada penghuninya, sehingga tidak ada korban.
Bencana angin puting beliung yang diawali dengan hujan deras dan hujan es sebesar kelereng, memporak porandakan lima desa di Kecamatan Kemusu. Kelima desa tersebut, Genengsari, Kemusu, Sarimulyo, Kedungmulyo dan Klewor. Namun Desa Genengsari paling parah. Setidaknya terdapat 363 rumah warga mengalami kerusakan pada atapnya, dua rumah roboh rata dengan tanah.
Rumah yang roboh yakni rumah milik Rebin, warga Dukuh Grogol dan almarhum Paliman, warga Dukuh Salamsari, yang baru saja meninggal 100-an hari lalu. Sementara rumah milik Rebin, baru satu tahun ini dibangun dan belum ditempati.
“Belum tahu nanti gimana dulu, mau langsung dibangun tapi belum ada dana,” ungkap Rebin ditemui di rumahnya, Kamis (9/1).
Sementara di Desa Kemusu,terdapat 10 rumah rusak sedang dan 146 rusak ringan. Di Desa Klewor tercatat rusak sedang 12 rumah dan rusak ringan 79 rumah, di Desa Kedungmulyo sebanyak 90 rumah rusak ringan dan di Desa Sarimulyo terdapat 16 rumah rusak sedang dan 35 rusak ringan.
Rumah yang mengalami rusak sedang dikarenakan tertimpa pohon tumbang. Sedangkan ratusan lainnya mengalami kerusakan terutama di bagian atap yang kabur mosak-masik dilanda angin ribut, termasuk di antaranya sejumlah sekolah. Kondisi paling parah menimpa MTs Muhammadiyah Genengsar
Sementara hingga siang tadi, aliran listrik PLN juga belum menyala di tiga desa, yakni Genengsari, Kemusu, dan Kedungmulyo. Sementara itu sejak pagi warga bergotongroyong membenahi rumah mereka yang rusak. Sedangkan petugas, baik dari Koramil setempat, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Boyolali, ikut turun tangan memangkas pohon-pohon yang tumbang, terutama yang menutup sepanjang jalan raya Kemusu-Juwangi.
Sementara itu menurut Camat Kemusu, Eddy Kristiyanto, menyatakan pihaknya masih terus memvalidasi data kerusakan. Selain ratusan rumah yang rusak, puluhan pohon besar juga tumbang. Pihaknya berharap agar aliran listrik segera nyala supaya warga ada penerangan saat malam. Selain itu menurut Camat, bantuan logistik dari BPBD, Dinsosnakertran, serta PMI juga sudah berdatangan dan langsung didistribusikan ke masyarakat, korban bencana.