Solo — Dua elit politik yang tersandung kasus korupsi, Anas Urbaningrum dan Andi Malarangeng tampak santai bermain kartu domino di Car Free Day (CFD) Jalan Slamet Riyadi, Solo, Minggu (12/1).
Silih berganti, keduanya memenangkan permainan dan berhak memenangkan uang taruhan yang tergolong memiliki nominal sedikit. Sementara, tak jauh dari tempat mereka bermain sebuah coretan-coretan yang menandakan hitungan hari tampak membuat keduanya makin tersiksa berada dalam kurungan jeruji besi.
“Serasa lama menghabiskan waktu di dalam penjara. Tak seperti saat menghabiskan waktu menjadi seorang yang bebas,” ujar Anas.
Omongan anas tersebut langsung ditimpali oleh Andi yang menjadi tahanan KPK karena tersandung kasus proyek Hambalang tersebut.
“Ya, namanya juga dipenjara. Bisanya juga main domino, gak bisa main yang lain,” timpal Andi.
Tapi jangan salah, dialog dua tokoh elit politik negeri itu hanyalah bohong-bohongan saja bukan sesungguhnya. Mereka hanya seseorang yang memakai topeng menyerupai kedua tokoh elit politik tersebut.
Salah seorang pemeran sosok Anas, Heru mengaku, dirinya mengapresiasi atas kinerja KPK dalam pemberatasan korupsi di tanah air. Selain berhasil menjebloskan dua tokoh elit politik tersebut, KPK juga terus memburu orang-orang yang terlibat dengan kasus proyek Hambalang.
“Kenapa kita disini mengangkat permainan domino? Karena, kasus ini (Hambalang – Red) pasti akan menyeret banyak pelaku lain seperti dua orang ini (Anas Urbaningrum dan Andi Malarangeng). Sehingga diharapkan penuntasan kasus tersebut dapat dituntaskan sampai ke akar-akarnya,” terang Heru.
Sementara itu, salah seorang pengunjung CFD, Hartono (28) menilai bahwa aksi yang dilakukan oleh warga Solo untuk menyindir kedua tokoh tersebut, merupakan motivasi bagi KPK agar terus memburu para koruptor. Disamping itu, koruptor yang menjadi penyebab kemlaratan bangsa Indonesia juga pantas mendapatkan hukuman yang setimpal.
“Mungkin kalau dipenjara saja kurang maksimal ya, mungkin hukuman yang lebih berat bisa diterapkan agar koruptor lain merasa jera dan tidak ada praktek korupsi di Indonesia,” terang warga Jebres tersebut.