Timlo.net — Mengaku anak gadisnya menjadi korban bentrok suporter saat Sriwijaya FC kontra Semen Padang di Stadion Gelora Sriwijaya Jakabaring Palembang, Selasa (14/1) lalu, Hobirul Gunawan (53), melapor ke SPKT Mapolresta Palembang, Jumat (17/1).
Menurut pengakuannya, anaknya yang bernama Nur Ardini Sari (16), siswi kelas 3 SMK PGRI Palembang cacat permanen tersiram air keras di bagian muka saat bentrokan terjadi. Saat itu, Ardini baru hendak masuk ke tribun timur (umum), tiba-tiba bentrokan terjadi.
“Anak saya tidak tahu apa-apa soal bentrokan itu. Anak saya juga tidak masuk kelompok suporter. Tapi ternyata anak saya jadi korban dan mukanya hangus karena terkena air keras,” ungkapnya.
Ia mengaku sangat menyesalkan kejadian tersebut. Sebab, anaknya yang sebelumnya berparas cantik, kini buruk rupa. “Bagaimana dengan masa depan anak saya nantinya, bagaimana dia mau kerja. Saya izinkan dia nonton karena saya pikir suporter tidak lagi bentrok,” terangnya.
Selain meminta bantuan kepada pihak berwajib, dia berharap manajemen PT Sriwijaya Optimis Mandiri (SOM) turut bertanggungjawab. Karena kejadian yang dialami anaknya masih berada di lingkungan tanggung jawab manajemen.
“Kalau kejadian bentrok di luar stadion saya tidak masalah. Tapi bentrok itu terjadi di stadion. Artinya itu masih tanggung jawab manajemen. Kami mintak manajemen bertanggungjawab,” tegasnya.
Kasat Reksrim Polresta Palembang Kompol Djoko Julianto membenarkan laporan korban dengan nomor LP/B-114/I/2014/Sumsel/Resta. Pihaknya akan menyelidiki kasus tersebut dan meringkus pelaku. “Laporan sudah kami terima dan akan didalami kasusnya,” kata dia.
sumber : merdeka.com