Karanganyar — Masyarakat diharapkan tidak mengucilkan Orang dengan HIV/AIDS (ODHA). Sebaliknya, malahan masyarakat diminta untuk membantu memberikan pendampingan dalam pengobatan.
Berdasar data dari Rapat Koordinasi (Rakor) Penanggulangan HIV/AIDS tingkat Provinsi Jawa Tengah, di kantor Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Provinsi Jawa Tengah di Semarang, belum lama ini, Karanganyar di peringkat 17 dari 35 kabupaten/kota di Jawa Tengah dalam kasus kumulatif HIV/AIDS yang dilaporkan.
Pengelola Program, Monitoring dan Evaluasi Komisi Penanggulangan AIDS (KPA) Karanganyar, Sukamto, baru-baru ini menjelaskan, di Karanganyar, dari tahun 2000-2013, tercatat 176 kasus HIV/AIDS, dengan 34% diantaranya meninggal dunia.
“Dari jumlah 179 kasus, 39 kasus di antaranya adalah temuan di sepanjang 2013, dengan 33 kasus HIV dan enam sisanya AIDS. Penderita HIV/AIDS terbesar juga berasal dari kalangan usia produktif,” terangnya.
Sebagai salah satu ujung tombak melakukan sosialisasi dalam pencegahan dan memberika pemahaman dan pengetahun yang baik dan benar tentang HIV/AIDS, KPA Karanganyar telah membentuk Warga Peduli AIDS (WPA), di 10 desa, tersebar di beberapa kecamatan.
WPA berisi berbagai unsur masyarakat, seperti karang taruna, remaja masjid, tokoh agama, tokoh masyarakat, PKK dan lain-lain. WPA antara lain berada di Desa Dawung dan Ngadiluwih, Kecamatan Matesih, Desa Jumapolo dan Jatirejo Kecamatan Jumapolo, lalu Desa Sambirejo, Tugu dan Tunggulrejo Kecamatan Jumantono.
“Salah satu syarat WPA adalah adanya riwayat kasus ODHA di sebuah desa atau kelurahan,” jelas Sukamto.
Selain KPA, Dinas Kesehatan (Dinkes) juga telah melakukan sosialisasi pembentukan WPA, terutama di wilayah perkotaan. Diketahui saat ini, penderita HIV/AIDS di Bumi Intanpari ini berasal dari berbagai kalangan, baik itu karyawan swasta, PNS, ibu rumah tangga dan lain sebagainya.
Di tahun 2013, kasus HIV tertinggi di Kota Semarang dengan 108 kasus disusul Kabupaten Grobogan 100 kasus, Karanganyar di peringkat 23 dengan 12 kasus. Untuk kasus AIDS tertinggi di Kabupaten Pati dengan 93 kasus, disusul Kota Semarang 79 kasus, Karanganyar di peringkat 11 dengan 28 kasus.
“Selama ini kami juga selalu berkoordinasi dan bersinergi dengan KPA Provinsi Jawa Tengah dalam kegiatan penanggulangan HIV/AIDS,” tandasnya.