Boyolali — Wakil Ketua DPD Partai Golkar, Edi Ismail melakukan protes terkait dengan penertiban alat peraga kampanye dari tim gabungan hari ini, Senin (20/1). Edi menilai, penertiban tersebut tebang pilih.
Protes tersebut terkait baliho politik yang dipasang pada kolom space iklan di Pertigaan Ngangkruk Banyudono. Baliho politik tersebut tidak ikut dibredeli oleh tim gabungan yang terdiri dari KPUD, Panwas, Satpol PP dan Polres Boyolali.
“Kenapa tidak ikut ditertibkan, itukan juga ada nuansa politiknya, kesannya kan jadi tebang pilih,” ungkap Edi Ismail yang mengikuti proses penertiban.
Menanggapi protes tersebut, Ketua KPUD Boyolali, Siswadi, mengungkapkan, selama ini dalam aturan yang tertuang dalam Peraturan KPU (PKPU) No. 15/2013 tentang Pemilu, tidak disebutkan baliho politik yang termasuk dalam space iklan. Sehingga untuk sementara tim gabungan belum akan menurunkan baliho politik yang berada di space iklan.
“Belum kita turunkan, baliho itu merupakan tanggung jawab DPPKAD, nanti kita lakukan koordinasi dengan pemkab,” ungkap Siswadi.
Sementara dalam penertiban tersebut, ratusan spanduk calon anggota legislatif, bendera Parpol serta berbagai alat peraga kampanye diturunkan oleh tim gabungan. Penyisiran dilakukan tim gabungan mulai dari Jl. Pandanaran Boyolali, kemudian ke Jl. Solo-Semarang. Spanduk Caleg, mulai dari politikus lokal hingga artis yang juga menjadi caleg DPR, seperti Angel Lelga, Murti Sari Dewi, diturunkan paksa oleh tim.