Wonogiri — Sebanyak sembilan ekor ayam milik Warno (45) warga Dusun Gayamsari, Desa Pondok dan Warman (55) warga Desa Kerjo Lor, Kecamatan Ngadirojo, Wonogiri mati mendadak. Dugaan semula, ayam-ayam tersebut terserang virus avian influensa (Flu Burung).
Pihak Dinas Peternakan Perikanan dan Kelautan (Disnakperla) Wonogiri langsung turun ke lokasi melakukan penyelidikan. “Secara pasti kami tidak bisa mengetahui penyebab kematian ayam itu, pasalnya bangkai ayam itu sudah terlanjur dibakar dan dikubur. Sehingga tim kami juga kesulitan untuk memastikan apakah ayam-ayam itu terjangkit Flu Burung atau tidak,” jelas Kepala Disnaknekperla Wonogiri Ruly Pramono Retno melalui Kabid Kesehatan Hewan Surip Surono, Kamis (30/1).
Pihaknya berharap, warga yang memiliki hewan peliharaan, khususnya unggas agar selalu memperhatikan kebersihan lingkungan sekitar kandang.
“Jika terjadi salah satu unggas milik warga terserang penyakit atau mati mendadak, walaupun cuma satu ekor, diimbau segera melaporkan ke pemerintah setempat atau petugas peternakan, agar segera dapat ditindaklanjuti,” terangnya.
Sementara dihubungi terpisah, Camat Ngadirojo Agus Hendradi menambahkan, di Ngadirojo pada kurun waktu hampir dua minggu terakhir terdapat 400 populasi ayam yang mati di Kecamatan Ngadirojo.
“Saat pengambilan sampel dan dilakukan rapidtest pada bangkai ayam-ayam itu beberapa waktu lalu, hasilnya negatif atau tidak terjangkit Flu Burung. Dan dari pihak dinas menduga kematian ayam-ayam itu akibat terjangkit penyakit colostrum dan kurisa,” tambah Agus Hendradi.