Karanganyar — Pemerintah Kabupaten Karanganyar berencana membangun waduk baru pertengahan tahun ini. Waduk Gondang yang terletak di Desa Ganten dan Gempolan, Kecamatan Kerjo, serta di Desa Jatirejo, Kecamatan Ngargoyoso ini diperkirakan menelan dana lebih dari Rp 600 miliar dari dana APBN.
Bupati Karanganyar Juliyatmono mengatakan rancangan proyek pembangunan waduk sebenarnya sudah matang sejak 2 tahun lalu, namun masih menunggu realisasi anggaran dari Pemerintah Pusat. Sedangkan untuk proses pembebasan lahan sudah selesai setahun lalu tinggal negosiasi besaran nilai ganti rugi lahan milik warga khususnya di desa Jatirejo, Ngargoyoso dan Desa Gempolan, Kecamatan Kerjo.
“Kami telah berkoordinasi dengan Kementrian PU dan DAS Bengawan Solo, bahwa di daerah Ngargoyoso dan Kerjo layak dibangun waduk, untuk pembebasan tanah sudah selesai tahun lalu saat ini sudah taraf negosiasi besaran ganti rugi lahan warga,” jelasnya, Kamis (30/1).
Juliyatmono menambahkan, saat ini pihaknya bersama DAS Bengawan Solo juga terus melakukan pematangan dan penyempurnaan DED, karena kontur tanah di sekitar lokasi masih labil. Diungkapkannya ke depan waduk tersebut tidak hanya sebagai sarana irigasi, namun juga akan dipoles menjadi obyek wisata karena di sekitar lokasi juga terdapat hutan karet yang luas.
“Ke depan kalau sudah jadi nanti tidak hanya sebagai sarana irigasi tapi akan kita poles jadi tempat rekreasi yang pastinya bisa menarik wisatawan apalagi disana juga terdapat hutan karet, opo gak hebat?,” imbuh Juliyatmono.
Sementara itu selain di perbatasan Ngargoyoso dan Kerjo, sesuai rencana pembangunan jangka menengah (RPJM), Pemkab Karanganyar juga akan membangun waduk di wilayah 4J yakni Kecamatan Jatiyoso, Jumantono, Jumapolo dan Jatipuro.