Timlo.net — Kebanyakan orang menganggap lalat hanya sebagai hama pengganggu. Tapi para ilmuwan dari University of Konstanz, Jerman menggunakan lalat sebagai pendeteksi kanker. Lantas bagaimana caranya?
Lalat akan diletakkan di sebuah papan, lalu aroma-aroma tertentu akan disalurkan ke lalat lewat sebuah pipa. Lalat yang mencium bau itu bisa membedakan antara sel yang sehat dan yang terkena kanker.
Memang lalat yang digunakan bukanlah lalat biasa, tulis Ubergizmo. Lalat tersebut sudah dimodifikasi secara genetis sehingga antena mereka akan menyala jika mereka mencium bau sel yang terkena kanker. Lalat ini diawasi lewat sebuah mikroskop.
Sebenarnya lalat bukanlah satu-satunya hewan yang bisa mencium kanker. Hewan-hewan lain seperti anjing dan lebah juga pernah digunakan untuk mendeteksi sel-sel kanker.
“Apa yang benar-benar baru dan spektakuler adalah hasil dari kombinasi hasil lab yang obyektif, spesifik dan bisa diukur dan sensitivitas makhluk hidup yang luar biasa yang tidak bisa disamai oleh hidung elektronik atau gas kromatografi . Sensivitas yang tinggi dari indera pencium, dipasangkan dengan kecepatan sehingga kita bisa segera mendapatkan hasil tes, bisa menjadi awal terciptanya sebuah alat tes yang murah, cepat dan sangat efisien yang bisa mendeteksi kanker,” kata Pemimpin proyek ini, Giovanni Galizia.