Solo — Mengenang 40 hari menginggalnya Ki Slamet Gundono, sejumlah seniman Solo bakal menggelar kegiatan Refleksi 40 hari meninggalnya dalang kondang tersebut. Kegiatan yang mengusung tema “Kelingan Lamun Kelangan” itu, rencananya akan diselenggarakan di komplek area Taman Budaya Jawa Tengah (TBJT), Kamis (13/2) nanti.
Salah seorang seniman yang turut serta dalam kegiatan tersebut, Sri Lestari mengatakan, kegiatan tersebut akan diadakan sehari penuh. Mulai sejak pagi hari hingga tengah malam. Dalam kegiatan itu, akan diisi dengan berbagai acara mulai dari diskusi, musik, tari, wayang dan masih banyak yang lain.
“Melalui kegiatan ini kami ingin mengenang dalang Wayang Suket tersebut. Karya-karyanya banyak menginspirasi serta mendapat apresiasi dari sejumlah negara,” tutur personel grup humor asli Solo, Sahita saat ditemui wartawan di Wisma Seni kompleks TBJT Solo, Rabu (5/2) siang.
Perempuan yang akrab disapa dengan sebutan Cempluk Sahita menambahkan, sejumlah seniman besar seperti Garin Nugroho, Djaduk Ferianto, Elly D Luthan, Jen Su dan masih banyak seniman lainnya bakal turut bergabung dalam kegiatan itu.
“Banyak sekali rekan-rekan seniman yang merespon kegiatan ini. Kemungkinan, masih banyak lagi yang akan bergabung,” terang Cempluk.
Di tempat yang sama, Komposer musik karawitan, Dedek Wahyudi mengungkapkan kegiatan mengenang 40 hari meninggalnya Slamet Gundono tesebut juga direspon seniman di Kota Tegal. Rencananya, seniman-seniman di Kota Solo akan membuat testimoni tentang Slamet Gundono supaya mendapatkan penghargaan dan namanya dijadikan sebagai gedung kesenian di Kota Tegal.
“Kalau di Kota Solo akan digelar tanggal 13 Februari. Sedangkan di Kota Tegal akan digelar tanggal 15 Februari. Kami selaku seniman, rencananya ingin mengusulkan kepada Pemkab Tegal supaya namanya digunakan sebagai gedung kesenian yang baru dibangun oleh Pemkab Tegal,” terang maestro gamelan itu.