Solo — Managemen Taman Satwa Taru Jurug (TSTJ) masih membutuhkan 10 hewan tambahan untuk memperbanyak koleksi satwa di kebun binatang Kota Solo tersebut.
Dokter Hewan TSTJ, Nur Aini mengatakan pihaknya saat ini membutuhkan sejumlah hewan untuk menambah koleksi di TSTJ, di antaranya bekantan, kuda, zebra, jerapah, harimau, burung jalak Bali, merak dan sejumlah primata.
“Kalau diperkirakan total kebutuhan tambahan kita sekitar 10 hewan lagi,” ujar Aini, saat ditemui wartawan di ruang kerjanya, Rabu (5/2) siang.
Terkait kebutuhan satwa tambahan itu, lanjut Aini, pihaknya kini telah mengusulkan kepada pihak Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) wilayah Provinsi Jawa Tengah untuk ditindaklanjuti lebih jauh. Sebab, hal tersebut juga mencakup ketersediaan kandang hewan yang ada saat ini, apakah masih mencukupi atau malah sudah overload sehingga harus perlu dibuatkan kandang tambahan. Pihaknya berharap, tambahan satwa tersebut dapat diperoleh lagi dengan cara tukar menukar koleksi satwa antar kebun binatang dari daerah lain. Semisal, Bogor, Surabaya atau Jakarta.
“Harapannya, semoga dapat tukar menukar satwa. Supaya pengeluaran TSTJ tidak membengkak,” ungkap Aini.
Secara keseluruhan, Aini menyebut, total satwa yang saat ini sudah ada di TSTJ ada sekitar 55 jenis. Dari jumlah koleksi sebanyak itu, sekitar 24 ekor di antaranya merupakan jenis primata, meliputi enam ekor orangutan, tiga ekor siamang, tiga ekor owa dan 12 ekor beruk atau monyet ekor panjang.
Terpisah, Direktur TSTJ, Lilik Kristianto, juga membenarkan bahwa jumlah koleksi satwa di kebun binatangnya memang masih kurang. Terkait dengan penambahan satwa, dirinya mengaku masih mengkaji ulang hal tersebut.
“Memang kita akui masih kekurangan satwa. Sejauh ini kita masih mengkaji perihal itu,” ucap Lilik.