Solo – Memasuki awal 2014, PT Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI) telah bersiap melakukan serangkaian pengembangan, baik internal maupun terkait infrastruktur pasar modal Indonesia. Salah satunya dengan mengembangkan modul Static Data Investor (SDI).
Pengembangan ini dinilai penting, pasalnya menurut Direktur Utama PT KSEI, Heri Sunaryadi, implementasi modul SDI menjadi titik tolak pembentukan database investor pasar modal Indonesia, termasuk pengkinian datanya. Melalui modul tersebut, pemegang rekening KSEI, yakni perusahaan efek dan bank kustodian dapat memperbarui sendiri data nasabahnya jika ada perubahan.
“Proses ini sangat penting dan membutuhkan kerjasama dari pemegang rekening KSEI. Dengan data yang senantiasa terkini dan valid, maka dapat dibangun database investor pasar modal yang secara lengkap dapat memberikan informasi demografi,” jelasnya dalam siaran pers yang diterima Timlo.net, Senin (10/2).
Pengelolaan data investor yang semakin baik tentunya akan menyempurnakan implementasi single investor identification (SID) di pasar modal Indonesia. Di sisi lain juga sejalan dengan proyek pengembangan data warehouse pasar modal Indonesia.
Ke depannya, kata Heri Sunaryadi, database investor tersebut dapat dijadikan sebagai acuan bagi pengembangan pasar modal. Termasuk kebijakan yang berhubungan dengan investor.
Implementasi modul SDI merupakan bentuk komitmen KSEI dalam membantu pemegang rekening agar dapat memenuhi peraturan dengan lebih mudah dan efisien. Selain pengembangan di sistem C-BEST, KSEI juga membantu pengembangan sistem back office milik pemegang rekening KSEI.