Solo — Minggu (23/2) menjadi puncak peringatan Hari Jadi Kota Solo ke-269. Kegiatan diawali dengan upacara Hari Jadi Solo di Stadion R. Maladi Sriwedari Solo. Upacara hari jadi seharusnya dilakukan pada Senin, 17 Februari lalu. Namun lantaran hujan abu yang terjadi menyelimuti Solo, Jum’at (14/2) akhirnya ditunda dan baru dilaksanakan hari ini, Minggu (23/2).
Meski Jl Slamet Riyadi berlangsung Car Free Day (CFD), dengan mengenakan pakaian tradisional, ratusan Pegawai Negeri Sipil (PNS) berbondong-bondong mengikuti upacara. Sebelum upacara dimulai disuguhkan Tarian Babad Wonomarto yang ditampilkan para penari dari Sanggar Suryosumirat.
Tidak berbeda jauh dengan tahun sebelumnya, upacara HUT kali ini juga dilakukan dengan menggunakan bahasa Jawa. Walikota Solo, Hadi Rudyatmo bertindak sebagai inspektur upacara.
Dalam sambutannya, Walikota mengajak masyarakat Solo untuk menjaga Solo kedepannya. “Marilah mengembang lima budaya yakni gotong-royong, memiliki, memelihara, menjaga dan mengamankan Kota Solo seisinya,” katanya dalam bahasa jawa.
Usai upacara, Walikota bersama Muspida Solo kemudian membuka festival Jenang di Ngarsopura.