Solo – Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Solo siap merapatkan barisan demi mendukung kinerja optimal sebagaimana dikehendaki. Ya, sebagai lembaga baru, institusi yang mulai efektif bekerja awal 2014 ini berkomitmen melakukan edukasi dan melindungi konsumen.
Kepala OJK Solo, Mulyadi, mengatakan sebagai lembaga baru, OJK belum banyak dikenal publik secara luas. Oleh sebab itu, institusi harus senantiasa berkiprah secara nyata agar dikenal masyarakat.
“Kami lembaga baru di dalamnya ada tugas edukasi dan perlindungan konsumen. Artinya apa, banyak kita dengar ada semacam lembaga keuangan yang melakukan investasi ternyata bodong. Kami ingin masyarakat tahu bahwa kami hadir untuk itu, mereka harus tahu bahwa sekarang ada lembaga untuk mengadu,” paparnya, ketika ditemui di The Sunan Hotel Solo, tengah pekan ini.
Selain terus berupaya melakukan sosialisasi peran dan fungsinya, OJK Solo juga terus berupaya memperkuat sumberdaya internal. Langkah itu ditempuh, mengingat mayoritas sumberdaya manusia (SDM) yang terlibat di dalamnya merupakan pegawai dari Bank Indonesia (BI).
Terkait hal ini, Mulyadi menyatakan perlu adanya konsolidasi internal. Mengingat tugas yang diemban OJK tak bisa dibilang enteng, sehingga menuntut tanggungjawab lebih.
“Sebagai lembaga baru, internalnya dulu diperkuat karena ini kan sebagian besar pegawai dari BI. Apalagi sekarang di OJK ada tambahan tugas, sehingga semakin menuntut tanggungjawab lebih besar dan itu perlu konsolidasi ke dalam,” pungkas dia.