Sragen – Mendekati pelaksanaan Pemilu 2014, persaingan antar partai politik (parpol) kian ketat. Tidak hanya itu, aksi mobilisasi perangkat desa dan Pegawai Negeri Sipil (PNS) di lingkungan Pemkab Sragen juga terjadi.
Aksi mobilisasi birokrasi untuk memenangkan salah satu Parpol dalam pemilihan umum legislatif (Pileg) 2014 itu membuat sejumlah politisi di DPRD Sragen angkat bicara.
Bahkan DPRD berencana memanggil pihak eksekutif Sragen untuk diklarifikasi terkait aksi tersebut.
Anggota Fraksi Partai Kebangkitan Bangsa (FPKB) DPRD Sragen, Faturrahman mengatakan, upaya mobilisasi birokrasi yang terjadi di Sragen dinilai sudah benar-benar meresahkan. Selain melibatkan pejabat eselon II, mobilisasi juga menyentuh perangkat desa. “Ada upaya menggiring perangkat untuk memengaruhi warga agar memilih partai penguasa,” kata Faturrahman kepada wartawan, Jum’at (28/2).
Menurut Faturrahman, upaya mobilisasi birokrasi bahkan dilakukan dengan berbagai ancaman. Tujuannya adalah satu agar Parpol tersebut bisa menang dalam Pileg mendatang. “Kami sudah banyak mendapat masukan dari kader di bawah bahwa perangkat desa mengarahkan warga untuk memilih partainya bupati. Kami mengusulkan pimpinan DPRD untuk memanggil birokrasi,” jelasnya.
Hal yang sama juga diungkapkan Anggota Fraksi Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (FPDI-P), Suparno yang juga geram dengan maraknya mobilisasi birokrasi. Upaya menggerakkan birokrasi untuk memenangkan partai penguasa tidak bisa ditolerir lagi. “Praktik seperti ini harus segera dihentikan. Bagaimanapun PNS harus netral dan kami mendukung upaya pemanggilan birokrasi oleh DPRD,” tandasnya.
Senada, Ketua DPRD Sragen, Sugiyamto, juga mendukung rencana pemanggilan birokrasi terkait tidak netralnya dalam Pileg. Mulai dari Sekda, Asisten I, Kabag Hukum sampai kepala desa (Kades) nantinya akan dipanggil. Dia juga memunyai data-data siapa pejabat yang bermain dalam Pileg. “Bukti-bukti untuk pemanggilan masih kita lengkapi, sementara ini beberapa bukti SMS dan foto-foto pertemuan yang mereka hadiri juga sudah ada,” ungkap Sugiyamto.