Karanganyar — Nur Hadiyanto (sebelumnya Nur Ngadiyanto) pemuda yang ditemukan tewas di pos bayangan, jalur pendakian Gunung Lawu, Senin(10/3), diketahui pernah mengalami goncangan jiwa berat semenjak adiknya meninggal karena sakit empat tahun silam.
Menurut Kades Karanglo, Parjo, yang dihubungi wartawan mengatakan, Nur mulai berubah sikap semenjak adiknya meninggal. Selain menjadi pendiam, tetangga juga sering memergokinya seperti mengalami depresi berat atau stres dan bengong. “Nur itu berubah menjadi pendiam dan sering bengong semenjak adiknya meninggal empat tahun silam,” jelas Parjo.
Parjo menambahkan, korban keseharianya membantu ibunya berjualan ayam potong dan sesekali turun ke sawah membantu ayahnya bercocok tanam. Menurut para tetangga putra sulung dari dua bersaudara, pasangan Mashuri dan Darini itu tidak memiliki pengalaman cukup untuk melakukan pendakian. Apalagi korban melakukan aktivitas berbahaya itu tanpa rekan-rekan dan tanpa sepengetahuan warga sekitar.
“Warga setempat juga heran kenapa Nur bisa mendaki sendirian,”tutur Parjo yang mengaku kenal dekat dengan keluarga
Lebih lanjut Parjo mengatakan, jenazah Nur langsung dimakamkan di Makam Sekendal, Dukuh Pedan Desa Karanglo, Tawangmangu, Senin (10/3) malam pukul 20.30 WIB
“Keluarga tidak mau menunda penguburan hingga keesokan harinya. Mungkin supaya kesedihan tidak berlarut-larut,” kata Parjo.