Timlo.net — Wakil Ketua Umum PSSI La Nyalla Mattalitti dilaporkan pemilik klub Makassar United, Ryan Latief, ke Polda Sulawesi Selatan. Laporan ini menyusul tindak kekerasan kepada Ryan Latief di Hotel Clarion, Makassar sekira pukul 14.00 WIB, Jumat siang (14/3).
“Saat itu Ryan secara tak sengaja bertemu La Nyalla di Clarion Hotel. Ryan lalu dipegang dari belakang dan dipaksa duduk. Bahkan, berdasarkan pengakuan Ryan, ia sempat ditampar dari belakang beberapa kali, hingga menimbulkan memar di sekitar mata dan kepalanya,” terang Ketua Presidium Indonesia Police Watch (IPW) dalam rilis yang diterima merdeka.com, Jumat (14/3).
Peristiwa ini terjadi selepas Ryan Latief melaporkan La Nyalla karena tindakan teror terhadap dirinya pada 1 Maret lalu. Tak disangka keduanya bertemu saat akan menjalani pemeriksaan di Polda Sulsel, pemukulan terjadi sampai kacamata Ryan pecah. Akhirnya Ryan pun kembali melaporkan La Nyalla ke Polda Sulawesi Selatan untuk kedua kalinya.
“Akibat penganiayaan itu Ryan langsung melaporkan kasus ini ke Polda dengan Nomor LPB/142/III/2014 tanggal 14 Maret 2013,” sambung dia.
Tindakan arogan La Nyalla ini mendapat reaksi keras dari warga Makassar. “Aksi penganiayaan yang dilakukan La Nyalla telah menimbulkan keresahan warga di Makassar, terbukti dari siang hingga malam ratusan warga Makassar telah mengepung Hotel Clarion tempat La Nyalla menginap,” kata dia lagi.
Oleh karena itu, IPW mendesak agar polisi segera memproses hukum La Nyalla, mengingat La Nyalla hanya berdiam sementara di Makassar. “Jika La Nyalla tidak segera ditahan Polda Sulsel akan kesulitan memproses kasus penganiayaan ini. Bukan mustahil La Nyalla juga mempersulit proses penyidikan maupun pemeriksaan, mengingat tempat tinggalnya berada di Surabaya,” tutup dia.
La Nyalla Mahmud Mattalitti membantah terkait penganiayaan terhadap Ryan Latief, pemilik Makassar United. Wakil Ketua Umum PSSI ini balik menuding kabar tersebut sengaja dibuat untuk menggagalkan Musyawarah provinsi luar biasa (Musprovlub) PSSI Sulawesi Selatan.
“Itu berita lebay, yang dibuat-buat oleh Ryan Latief. Tujuannya menggagalkan Musprovlub Sumsel,” ujar La Nyalla.
“Bisa saja dia buat berita seperti itu. Yang jelas, saksi saya juga banyak, termasuk beberapa orang polisi yang sedang ngobrol dengan saya waktu kejadian tersebut. Suruh saja buktikan di rekaman CCTV,” sambungnya.
[ded]sumber : merdeka.com