Timlo.net--Beberapa pria mungkin berpikir bahwa keringat mereka tidak berbau, tapi bila mereka berani bertanya pada pacar, teman atau keluarga mereka, jawaban yang berbeda mungkin muncul.
Kenyataannya, beberapa orang memang sedikit mengeluarkan bau badan dibandingkan orang lain. “Bau badan ditentunkan oleh faktor lingkungan seperti makanan apa yang kita makan dan faktor genetis. Beberapa orang memiliki bau yang kuat secara alami,” jelas Robyn Gmyrek, M.D, kepala dermotologis kosmetik di Columbia University Medical Center. Tapi bukanlah kelembaban yang menyebabkan bau badan. Bakteri yang mengubah keringat menjadi senyawa organiklah yang menjadi penyebabnya, terang Robyn.
Seberapa sering Anda perlu memakai deodoran tergantung dari tingkat kelembaban pribadi. “Pria yang sedikit berkeringat dan memiliki bau badan sedikit bisa tidak memakai deodoran, tapi pria yang banyak berkeringat dan memiliki bau badan yang kuat mungkin harus memakainya beberapa kali sehari,” terang Jeffrey S. Dover, M.D., profesor dermatologis klinis di Yale University School of Medicine kepada Men’s Health.

Tapi apakah deodoran benar-benar menolong? ‘Deodoran efektif untuk menyamarkan bau, tapi tidak mencegah keringat,” kata Dr. Gmyrek. Yang bisa menolong mengurangi keringat adalah antiperspirant. Carilah deodoran dengan bau wangi dan kandungan anti bakteri seperti triclosan, terannya lebih lanjut. Untuk antiperspirant, pilihan yang mengandung garam alumunium. Semakin tinggi kandungan alumunium, semakin efektif antipespirant untuk mencegah keringat.
Waktu terbaik untuk memakai deodoran adalah di pagi hari setelah mandi, kata Dr. Dover. Mencuci ketiak dengan sabun bisa mengurangi jumlah bakteri dan dengan demikian mengurangi bau badan juga. Tapi pastikan bahwa Anda benar-benar mengeringkan ketiak Anda karena deodoran bisa bekerja secara efektif bila kulit kering.