Solo — Geliat sineas muda dari kalangan pelajar khususnya di Kota Solo mulai tampak dalam Festival Film Solo (FFS) 2014. Jika tahun kemarin (2013) sama sekali tidak ada satu pun sineas muda kategori Gayaman (pelajar) dari Solo yang mengikutkan karyanya di kompetisi FFS, namun saat ini sudah tampak terlihat. Meski masih tergolong sedikit, tapi hal itu menjadi signal positif bagi perkembangan kemajuan film pendek di Kota Bengawan.
Director Program FFS, Bayu Bargas menilai hal itu merupakan awal positif bagi perkembangan dunia perfilman di Kota Solo. Mengingat, selama tiga tahun penyelenggaraan FFS belum pernah ada satupun karya dari sineas pelajar asli Solo yang mendaftarkan karyanya dalam ajang bergengsi tersebut. Padahal, telah banyak sineas-sineas pelajar dari berbagai daerah yang memasukkan karyanya di perhelatan ajang tahunan tersebut.
“Saya sangat mengapresiasi mereka (sineas muda) dari golongan pelajar asli eks Kaeisidenan Solo yang menyertakan karya filmnya untuk masuk ke ajang ini,” ucap Bayu saat ditemui Timlo.net di Sekretariat FFS, Badran, baru-baru ini.
Dijelaskan, hal itu tak lepas dari kegigihan pihaknya untuk memberikan pengetahuan tentang film pendek ke kalangan pelajar di sejumlah sekolah. Sejumlah sekolah yang pernah disambangi di antarranya SMAN 1 Kebak Kramat, SMKN 7 Solo, dan SMPN 24 Solo. Rencananya, pihaknya akan terus melakukan jelajah tiap sekolah untuk lebih memasyarakatkan tentang pembuatan film pendek di kalangan siswa atau pelajar-pelajar di Kota Solo.
“Pastinya kami senang. Ternyata, upaya yang kami lakukan tidak sia-sia. Meski masih tergolong sedikit yang mendaftar dari golongan pelajar, ini menunjukkan signal positif bagi perkembangan film pendek di Kota Solo,” pungkas Bayu.