Solo – Tokoh intelektual yang juga dikenal sebagai budayawan, Emha Ainun Nadjib atau Cak Nun menilai rakyat tidak lagi menganggap pemilihan umum (Pemilu) sebagai bagian dari politik.
Sebaliknya, pria yang sempat menikmati bangku kuliah di Fakultas Ekonomi Universitas Gadjah Mada (UGM) ini memandang rakyat menganggap Pemilu sebagai kesempatan dapat uang secara instan.
“Rakyat tidak menganggap Pemilu itu politik kok, rakyat itu cuma menganggap ini kesempatan dapat Rp 50 ribu,” ujarnya.
Realita seperti ini bukan berarti rakyat menjual kedaulatan negeri dengan nominal murah. Cak Nun secara tegas menyatakan masyarakat tak ada urusan dengan kedaulatan. Selama ini masyarakat berjuang sendiri, dengan kata lain tak ada keberpihakan pemerintah terhadap rakyat kecil.
“Jadi jangan bilang mereka menjual kedaulatan dengan uang sangat murah, mereka tidak urusan sama kedaulatan. Rakyat kita nggak ada urusan sama itu, wong mereka juga hidup sendiri, cari duit sendiri, mati sendiri. Mereka tidak pernah berharap apa-apa sama negara,” tandas tokoh Kiai Kanjeng itu, saat ditemui di GraPARI Telkomsel Solo, belum lama ini.