Timlo.net—Pengguna Internet di Indonesia dihebohkan dengan dugaan bocornya email Anindra Ardiasnyah Bakrie, putera bakal calon presiden Partai Golkar Aburizal Bakrie alias Ical. Anindra Ardiasnyah Bakria atau akrab disebut Ardie Bakrie, yang menjabat sebagai Presiden Direktur Viva.co.id dikabarkan marah-marah dalam email itu. Rupanya hal ini dipicu munculnya iklan bakal calon presiden PDI Perjuangan Joko Widodo di laman Viva.co.id menjelang pemilu legislatif.
Email itu kali pertama dibocorkan oleh seorang pengguna Kompasiana bernama Susi Avivah lewat tulisannya yang dimuat Senin (7/4).
Namun saat Timlo.net mencoba membuka halaman Kompasiana tersebut, artikel tersebut sudah dihapus karena melanggar peraturan di Kompasiana.
Dalam email itu, Ardie menginginkan iklan Jokowi segera diganti. Bahkan dia berkata jika ada pegawai Viva yang tidak setuju dengan kebijakan itu, Ardie mempersilakan mereka untuk mengajukan surat pengunduran diri sebelum “ayam berkokok.”
Kompas.com mengatakan bahwa dua narasumber di redaksi Viva.co.id membenarkan hal itu. “E-mail itu benar,” kata salah satu sumber di redaksi Viva.co.id. Bahkan dikatakan sumber itu, redaksi kerap diintervensi mengenai pemberitaan Jokowi.
Sementara itu, dewan direksi Viva.co.id Uni Zulfiani Lubis tidak mau berkomentar mengenai hal itu. “Saya belum baca tulisan di Kompasiana, cuma sudah ramai di teman-teman Viva. Sekarang saya sudah tidak di Viva, sekarang saya full di ANTV,” ucap Uni ketika dihubungi Kompas.com. Dalam laman Viva.co.id, Uni masih tercatat sebagai Editor in Chief.
Salah satu yang janggal dalam surat email itu adalah Ardie menggunakan layanan Gmail untuk mengirim email dan bukan menggunakan layanan email Viva.co.id. Walaupun dikatakan dalam email itu, dia sengaja memakai Gmail supaya bisa mengirim file attachment dalam ukuran besar.
Berikut isi surat elektronik tersebut:
“Para Direksi, khususnya Pemred,
Saya yakin banget di tmpat kita telah disusupi orang yang hatinya tidak satu arah dengan perusahaan yang pernah saya sampaikan.
Kalau keyakinan saya salah mengenai penyusupan, tandanya pada bodoh saja semua yang kerja disitu kalau tidak melihat kesalahan ini.
Baru saja saya lihat, mungkin selama satu jam, di tempat paling sakral kita, yaitu di bagian foto yang selalu berganti-ganti, ada gambar Jokowi coblos no. 4.
Persis sekali seperti iklannya yang ditaruh di sebelah kanan yang memang bagian advertising. Ide siapa sih ?? Bodoh sekali!!! Pura-pura ngga ngerti, sengaja, apa emang dibayar sm partai lain untuk melakukan itu di tempat yang paling sakral itu??
Kalau mengenai iklan PDIP yang ada di sebelah kanan itu, saya bisa sedikit mengerti karena maksudnya berjualan di tmpat jualan, bukan di bagian redaksional. Walaupun saya juga tidak suka dan tolong utk diganti sekarang. Materi akan saya attachkan pada email ini dan berikutnya untuk dipasangkan berganti gantian disitu. Thx.
Apabila ada yang tidak suka akan kebijakan saya ini, silahkan ajukan surat resignation sebelum ayam berkokok besok pagi. Lebih cepat lebih bagus. Saya benci orang2 munafik atau pun orang bodoh yang tidak loyal.
PS:
Saya emailkan dgn gmail krna bisa di attach file lebih besar, bukan karena saya takut.
Kalau hubungannya mengenai orang tua yang di dzolimi, ngga ada takutnya saya. semua halal!!!
Rgds,
AAB
2 Attachments”