Solo — Upaya memperjuangkan nasib tenaga honorer agar diangkat menjadi calon pegawai negeri sipil (CPNS) terus dilakukan. Pasca pemilu legislatif (Pileg) ini, 35 kepala daerah se-Indonesia akan bertolak ke ibukota untuk menanyakan rencana pengangkatan tenaga honorer kategori 2 (K2).
Walikota Solo FX Hadi Rudyatmo mengungkapkan, tekad semua kepala daerah sudah bulat untuk memperjuangkan nasib tenaga honorer. Rencananya mereka akan menghadap Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (Menpan dan RB) untuk menanyakan nasib tenaga honorer yang kini masih menggantung.
“Sejak 2009 mereka dijanjikan mau diangkat, tapi tertunda terus sampai sekarang,” kata Walikota kepada wartawan, Kamis (17/4).
Menurutnya, pengabdian tenaga honorer rata-rata sudah lebih dari 10 tahun. Bahkan, banyak diantara mereka sudah ada yang mengabdi lebih dari 25 tahun.
“Lebih baik mengangkat tenaga honorer dulu daripada membuka lowongan CPNS. Kasihan yang sudah mengabdi puluhan tahun,” ujarnya.
Di Solo sendiri, kini masih menyisakan 522 tenaga honorer K2 yang belum diangkat CPNS. Ia mengharapkan Kemenpan RB agar lebih mengutamakan tenaga honorer K2.