Karanganyar — Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Surakarta mengaku telah membayar klaim pelayanan kesehatan senilai Rp 4 miliar per bulan dengan kepesertaan masyarakat mencapai 60 persen di Kabupaten Karanganyar. Berbagai sosialisasi ke berbagai elemen masyarakat dilakukan BPJS untuk meningkatkan jumlah peserta program jaminan kesehatan tersebut.
Hal tersebut dikatakan Kepala Cabang Utama BPJS Surakarta Agus Purwono didampingi Kepala Layanan BPJS Cabang Karanganyar, Bambang Saryono di Rumah Dinas Bupati Karanganyar, Senin (28/4) dalanm acara “Sosialisasi JKN-BPJS Kesehatan Kepada Tokoh Agama, Tokoh Masyarakat dan Masyarakat umum Kabupaten Karanganyar”.
Menurutmua, porsi kepesertaan tersebut didominasi eks peserta Jamkesmas yang mencapai 291.425 jiwa, TNI/Polri sekitar 1.500 ribu jiwa dan peserta baru dari masyarakat yang mendaftar sejak 1 Januari 2014 sekitar 6 ribu jiwa.
“Akan terus ditingkatkan jumlah peserta dari berbagai lapisan sampai seluruh masyarakat Indonesia terjamin,” katanya.
Kepala Layanan BPJS Karanganyar Akhmad Bambang Sarwono menambahkan, sejak diberlakukan 1 Januari 2014, BPJS mengklaim program tersebut diikuti peserta dengan jumlah signifikan serta penyerapan optimal. Hal ini dibuktikan angka premi perbulan yang meningkat tajam dibandingkan premi saat menjalankan Askes.
“Untuk RSUD Karanganyar, premi per bulan mencapai Rp 3 miliar sampai Rp 4 miliar, dari sebelumnya Rp 900 juta. Di RS swasta seperti PKU Muhammadiyah Tasikmadu, premi sudah di angka miliaran rupiah dari sebelum BPJS berkisar ratusan juta saja,” jelasnya.
Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten (DKK) Karanganyar, Cucuk Heru Kusumo mengatakan, petugasnya di puskesmas bertanggungjawab menjelaskan perihal BPJS kepada calon peserta program. Diprediksi sekitar 46 persen penduduk Karanganyar atau sekitar 400 ribu jiwa belum terkaver jaminan kesehatan. Dari jumlah tersebut, warga berkategori ekonomi lemah diusulkan masuk peserta BPJS penerima bantuan iuran.