Boyolali — Suara dentuman sebanyak tiga kali terdengar dari Puncak Gunung Merapi dari pagi hingga siang tadi. Suara dentuman tersebut terpantau di Pos Pemantauan Gunung Merapi, Jrakah Selo. Meski demikian tidak ada peningkatan aktivitas hingga sore ini, Rabu (30/4).
Petugas pos pemantau gunung Merapi, Tri Mujiyanto mengatakan, pantauan dari pukul 00.00, hingga pukul 07.00, terdengar suara dentuman dua kali. Suara dentuman yang pertama terdengar pukul 06.56 WIB, disusul kemudian pada pukul 07.30 WIB. Dentuman kembali terdengar yang ketiga kalinya pada pukul 11.30 WIB. Suara gemuruh yang terdengar hanya sekitar lima detik.
Selama waktu itu, tercatat sejumlah aktivitas dari puncak Merapi, antara lain, gempa tektonik sebanyak empat kali, low frekuensi (LF) 10 kali. Sementara hembusan asap sulfatara tidak terlihat secara visual karena kawasan puncak tertutup awan tebal.

“Tadi sempat terlihat cerah secara visual, namun kemudian tertutup kabut kembali,” ungkap Mujiyanto ditemui di Pos Pemantauan Gunung Merapi.
Diakui, Tri Mujiyanto, gemuruh kerap terdengar dari puncak. Gemuruh ini terdengar sebelum status Merapi dinaikkan menjadi waspada, hanya saja intensitasnya sangat rendah. Sejak status Merapi dinaikan menjadi Waspada dari Normal, intensitas mengalami peningkatan.
“Warga tetap tenang, kalau ada intensitas aktivitas kita akan segera menginformasikan ke warga,” tandas Mujiyanto.