Solo — Audiensi antara 22 eks Satpam Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Solo dengan Ketua DPRD Solo,YF Sukasno, Selasa (13/5), memunculkan hal-hal baru. Beberapa eks Satpam RSUD mengaku membayar uang pendaftaran dengan nilai bervariatif antara Rp 3 juta – Rp 5,5 juta saat masuk ke PT Investama Komando Sekurity (PT IKS).
“Saya membayar Rp 4 juta melalui Korlap (Koordinator Lapangan) yang namanya Tanto,” kata Triyono, salah seorang eks Satpam RSUD dalam audiensi.
Menurut Triyono, Tanto merupakan orang yang menjembatani dirinya bekerja di PT IKS. Namun, dirinya tidak mengetahui pasti status Tanto di PT IKS. Pengakuan yang sama diungkapkan eks Satpam RSUD lainnya, Tikno. Ia mengaku menyetor uang Rp 5,5 juta kepada Tanto untuk dapat bekerja di PT IKS.

Eks Satpam RSUD yang membayar merupakan Satpam baru yang direkrut PT IKS setelah PT IKS memenangkan lelang jasa pengamanan di RSUD Solo di tahun 2014. Jumlahnya sebanyak 6 orang.
Dikonfirmasi terpisah, Pimpinan PT IKS, Jamal membantah untuk masuk ke PT IKS harus membayar sejumlah uang. Jika ada pengakuan dari eks Satpam RSUD terkait uang masuk itu, pihaknya meminta ditunjukkan bukti-bukti pembayaran.
“Tidak benar (harus membayar). Masuk PT IKS tidak bayar. Ada kwitansinya gak? Itu harus dibuktikan,” ujarnya.