Solo — Pengunduran FX Hadi Rudyatmo (Rudy) dari kursi Ketua Dewan Pimpinan Cabang (DPC) PDIP Solo dinilai merupakan bentuk kekecewaan Rudy yang memuncak.
Sekretaris DPC PDIP Solo, Teguh Prakosa mengatakan pengunduran diri Rudy disebabkan tidak dijalankannya instruksi DPC PDIP Solo yang meminta dimenangkannya Caleg No 10 DPRD Jawa Tengah, Didit Hanindipto. Pasalnya, dalam rapat kordinasi pemilihan legislatif (Pileg) beberapa waktu lalu, Rudy telah berulang kali meminta struktural partai untuk memenangkan Didit.
“Berulang kali beliau meminta, tulung diamankan DPRD Provinsi karena itu instruksi partai. Hasilnya njenengan tahu sendiri. Banyak kader partai yang tidak mengindahkan,” katanya kepada Timlo.net, Jum’at (16/5).
Dia menjelaskan, dalam Pileg kemarin, kader partai justru membawa Caleg-Caleg DPRD jawa Tengah yang berasal dari luar Solo dan tidak direkomendasikan DPC PDIP Solo. Hal itu kemudian membuat Rudy merasa tidak dianggap dan kecewa. “Titik inilah yang saya kira titik terendah, yang itu dianggap kegagalan beliau,” ungkapnya.
Saat disinggung apakah pengunduran diri Rudy terkait konflik internal partai, Teguh buru-buru membantahnya. Dia menegaskan, tidak ada konflik di PDIP Solo.
Menyikapi pengunduran diri Rudy, Kamis (15/5) malam, DPC PDIP Solo menggelar rapat dengan 5 Ketua PAC, Jum’at (16/5). Selain itu, jajaran partai lainnya seperti Satgas san organisasi sayap juga akan bersikap terkait pengunduran diri Rudy.
“Sikap-sikap dari sayap partai nanti akan disampaikan Minggu (18/5) malam. Yang jelas, kami memang harus menyikapi karena ini Pilpres sudah di depan. Masak kami mendiamkan,” ujarnya.