Solo — Ketua Dewan Pimpinan Cabang (DPC) Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Solo, FX Hadi Rudyatmo akhirnya memutuskan tidak mundur dari kursi Ketua DPC. Keputusan itu diambil Rudy, sapaan FX Hadi Rudyatmo, setelah seluruh jajaran struktutal PDIP Solo menyatakan sikap menolak pengunduran diri Rudy.
Pernyataan sikap masing-masing struktural PDIP dari mulai tingkatan DPC, Pimpinan Anak Cabang (PAC), Ranting, Satuan Tugas (Satgas) itu disampaikan dalam rapat seluruh struktural PDIP Solo, Minggu (18/5) malam di Kantor DPC PDIP Solo, Brengosan. Saat masing-masing perwakilan struktural menyampaikan pernyataan sikap, Rudy yang hadir mengenakan kemeja batik merah tua lebih banyak menundukkan kepala.
Dalam masing-masing pernyataan sikapnya, perwakilan Satgas, Ranting, 5 PAC, DPC dan perwakilan Caleg, semuanya menolak pengunduran diri Rudy. Seluruh struktural partai juga menyatakan akan ikut mundur jika Rudy bersikeras tetap mengundurkan diri.
“Menyikapi pengunduran diri FX Hadi Rudyatmo, menyatakan menolak pengunduran diri FX Hadi Rudyatmo dan memohon agar FX Hadi Rudyatmo melanjutkan sebagai ketua DPC sampai selesai. Dengan pertimbangan masih ada agenda Pilpres dan Pilkada 2014. Jika tetap bersikukuh mundur, maka kami, seluruh Ranting PDIP se-Surakarta secara bersama-sama akan mengikuti jejak (ikut mundur),” kata Perwakilan Ranting Kadipiro, Wawanto yang mewakili pernyataan sikap seluruh Ranting.
Usai seluruh perwakilan struktural menyampaikan pernyataan sikap, Rudy kemudian diberikan kesempatan menyampaikan tanggapan. Pria yang juga menjabat sebagai Walikota Solo ini menyatakan bahwa ia tidak ingin dan tidak mengajak struktural partai mengundurkan diri jika dirinya mundur. Pernyataan pengunduran dirinya yang disampaikan beberapa hari lalu, kata Rudy, bukanlah basa-basi. Hal itu diucapkannya sebagai bentuk pertanggungjawaban dirinya sebagai Ketua DPC.
Lebih lanjut, Rudy menyindir pengurus Dewan Pimpinan Daerah (DPD) dan Dewan Pimpinan Pusat (DPP) yang hanya meminta maaf ketika gagal menjalankan tugas partai. “Dan ini mudah-mudahan menjadi evaluasi DPD dan DPP, kalau ada kegagalan jangan hanya minta maaf. Kalau gagal, Rudy mundur dan saya tidak mengajak,” tegasnya.
Rudy melanjutkan, dirinya bersedia tetap menjabat Ketua DPC dengan catatan tidak mau lagi ada penggembosan di internal partai. Di depan manis, kata Rudy, tetapi di belakang justru menikamnya. Ia juga menyindir pengkhianat di internal partai dan meminta agar para pengkhianat itu segera meminta ampun kepada Tuhan.
Saat memberikan tanggapannya, Rudy terllihat marah. Dua kali ia menggebrak meja di depannya. Usai memberikan pernyataanya, Rudy kemudian bersalaman dan berpelukan dengan kader PDIP yang memenuhi kantor DPC.