Boyolali — Panwaslu Kabupaten Boyolali menemukan sekitar 6.349 daftar pemilih sementara hasil pemutakhiran (DPSHP) Pemilu Presiden bermasalah. Diantaranya, 306 DPSHP merupakan pemilih ganda. Hasil temuan tersebut oleh Panwaslu akan direkomendasikan ke KPUD untuk ditindak lanjuti.
Menurut Narko Nugroho, anggota Panwaslu, dari 6.349 DPSHP yang bermasalah, meliputi nama ganda sebanyak 306, nomor kartu keluarga 1.216, nomor induk kependudukan sebanyak 1.667, permasalahan nama sebanyak 152, tempat tanggal lahir sebanyak 175, status perkawinan 510, jenis kelamin 64 orang, dan salah alamat 49 orang.
“Hari ini juga akan kami kirimkan rekomendasi ke KPU untuk perbaikan sebelum ditetapkan,” ungkap Narko, Senin (2/6).
Menurut dia, guna mempermudahkan perbaikan, pihaknya memiliki data DPSHP yang bermasalah sesuai dengan by name dan by addres masing-masing orang. Data tersebut sudah ada di tingkat Panwascam untuk memudahkan koordinasi dengan PPK, mengingat perbaikan di tingkat bawah. Diakui, meski ribuan DPSHP tersebut bermasalah namun warga pada akhirnya masih bisa memilih dengan menggunakan KTP, selain untuk nama ganda.
“Tapi tetap harus dilakukan perbaikan, mumpung masih ada waktu,kalau tidak, ya tidak ada gunanya ada petugas pemuktakhiran data pemilih,” tegasnya.
Sementara itu jumlah DPSHP pada Pilpres mendatang mengalami peningkatan dibanding Pemilu legislatif (Pileg) kemarin. Jika pada Pileg kemarin tercatat sebanyak 792.152 pemilih, maka berdasarkan DPSHP yang tengah disusun ini, jumlah DPSHP mencapai 803.676 pemilih.