Solo – Ketika harga bahan bakar minyak semakin mahal dan mengalami kelangkaan, bahan bakar alternatif seperti tenaga listrik pun mulai dilirik. Peluang ini, dimanfaatkan Toko Sepeda “Rio” untuk memperkenalkan inovasi sepeda listrik dengan desain dan teknologi terkini. Suku cadang produk ini berasal dari Tiongkok dengan perakitan di Kota Solo.
Gebrakan dimulai dengan meluncurkan produk terbarunya, Unity dan Hero. Varian sepeda listrik ini mampu mengatasi persoalan kemacetan di kota-kota besar. Seiring mencuatnya isu pemanasan global, teknologi kendaraan inipun mengambil konsep ramah lingkungan.
Sepeda listrik ini diklaim lebih canggih lantaran menggunakan tenaga baterai. Jadi jika bahan bahar sudah habis, tak perlu antre di stasiun pengisian bahan bakar umum (SPBU), namun cukup dilakukan pengecasan selama empat hingga enam jam.
Soal harga sendiri masih relatif terjangkau. “Harga berkisar Rp 4,5 juta hingga Rp 6 juta. Target penjualan kami 30 unit perbulan dan untuk Juni ini sudah mencapai 17 unit,” ungkap Managing Director Toko Sepeda Rio, Budhy Mulyana, saat peluncuran produk sepeda listrik, pekan ini.
Lebih lanjut pihaknya mengungkapkan, sepeda listrik yang saat ini dipasarkan, dibekali baterai dengan ketahanan hingga jarak tempuh 50 kilometer. Dengan perawatan yang baik, baterai bisa awet hingga tiga tahun. Jika baterai rusak, ada suku cadang asli yang dipasarkan seharga Rp 1,6 juta.
Adapun untuk menjaga keawetan, sepeda listrik tak boleh dicuci, cukup dilap. Sepeda juga tak boleh digunakan menembus hujan deras, terlebih dalam kondisi banjir. Kehadiran sepeda listrik ini diharapkan mampu mengurangi kemacetan serta membuat iklim lebih sehat dan ramah lingkungan.