Boyolali – Peternak lele di kampung lele Desa Tegalrejo, Sawit, Boyolali hingga kini masih kesulitan mendapatkan bibit lele. Mereka terpaksa membeli dari luar daerah seperti Tulungagung dan Kediri, Jawa Timur. Anggaran yang dikeluarkan untuk membeli bibit lele mencapai Rp 9 juta hingga Rp 10 juta.
Salah satu peternak lele, Wigati Ningsih, mengungkapkan hampir seluruh peternak lele di kampung lele membeli bibit dari luar daerah. Sementara untuk membudidayakan sendiri, selama ini selalu gagal lantaran faktor keasaman tanah. Sehingga peternakpun hanya terkonsentrasi pada pembesaran saja.
“Tanahnya di sini tidak cocok untuk pembibitan, kami terpaksa beli bibit ke luar. Sebetulnya berharap ada pembibitan sendiri untuk menekan biaya pengeluaran,” katanya, ketika ditemui di salah satu kolam lele miliknya, Rabu (25/6).
Hal senada juga diungkapkan, Ketua Kelompok Bangun Mina Sejahtera, Sri Widodo, saat ini hanya ada seorang pembudi daya benih lele di wilayahnya. Itupun didistribusikan ke luar lantaran pembudi daya tersebut tak bisa menyanggupi permintaan petani yang ada di kampung lele.
“Ya bisa sampai milyaran untuk beli bibit karena kebutuhan bibit di kampung lele ini sangat banyak. Sementara saat ini hanya ada satu pembudi daya benih lele, sehingga dia tidak sanggup memenuhi permintaan di sini yang cukup besar dan rutin,” terangnya.
Sejauh ini, pihaknya bersama peternak lain berusaha untuk memenuhi kebutuhan bibit. Saat ini sudah ada pembicaraan dengan pemerintah pusat, yakni Dirjen Kelautan dan Perikanan terkait pengembangan budi daya lele di kampungnya.