Timlo.net – Perwakilan Dewan Pers Pusat, Imam Wahyudi mengatakan penyebab susahnya penanggulangan aksi terorisme di Indonesia salah satunya karena penggunaan media internet yang makin subur. Mereka hanya perlu online didepan komputer untuk melancarkan aksinya.
“Makin berkembangnya teknologi informasi ini juga dimanfaatkan oleh kelompok-kelompok tertentu guna membuat kisruh kondisi keamanan di Indonesia,” terang Imam dalam Pelatihan Jurnalisme Damai bagi wartawan dan Pimpinan Redaksi di hotel Sahid Jaya Solo, Sabtu (5/7) malam.
Selain melakukan interaksi di dunia maya dengan sejumlah anggotanya, pria yang sudah berpuluh tahun berkecimpung didunia politik itu juga mengatakan para kelompok radikal juga membuat propaganda-propaganda untuk mempengaruhi pola pikir para pengguna internet. Berdasarkan data, pengguna internet kebanyakan adalah anak muda. Sehingga, mereka akan terpengaruh dan menganggap pemerintah sebagai musuh yang harus dimusnahkan.
“Mereka memiliki cara untuk menghembuskan isu-isu permusuhan dengan pemerintah. Melalui hasutan-hasutan ini, pengguna internet yang merupakan anak muda akan mudah terhasut dan menganggap pemerintah sebagai musuh utama,” tandasnya.
Mengantisipasi hal tersebut, peran keseluruhan lembaga pemerintah sangat diharapkan. Termasuk Kementrian Informasi dan Informatika, BNPT, institusi pendidikan serta seluruh komponen masyarakat. Sehingga, ruang gerak penyebaran doktrin-doktrin kekeraan ini dapat diredam.
“Peran lembaga pemerintahan, pendidikan, masyarakat dan yang lain sangatlah membantu pemberantasan terorisme di negeri ini,” pungkasnya.