Wonogiri – Kekeringan di Wonogiri bagian Selatan tiap tahunnya terjadi di beberapa kecamatan, salah satunya Eromoko. Meski sudah dipetakan dalam daerah terdampak kekeringan, pada 2013 lalu kecamatan ini nyaris luput dari bantuan dropping air bersih, baik dari pemerintah Kabupaten (Pemkab) Wonogiri maupun pihak ketiga (swasta).
Hal itu diungkapkan Camat Eromoko Danang Erawanto kepada wartawan, Minggu (13/7). Dia menyebut, tak hanya pada 2013 lalu saja, Eromoko luput dari sasaran pihak ketiga dalam hal bantuan air bersih sudah beberapa tahun ini.
“Saya tidak tahu kenapa Eromoko ini selalu dilewati bantuan air bersih dari pihak ketiga, tiap tahun selalu begitu. Saya sampai komplain, mengadu ke Pemkab yang mengarahkan bantuan itu bagaimana? Selalu terlewatkan bila ada bantuan air bersih,” kata Danang.
Danang juga mengakui wilayahnya saat ini sudah terjadi kekeringan dan diprediksi bakal berlangsung hingga empat atau lima bulan ke depan. Dia pun berharap ada pihak ketiga peduli dan mau memberikan bantuan air bersih bagi warganya.
“Walaupun seperti hujan yang terjadi beberapa hari kemarin dan hujannya dalam satu atau dua hari ini saja belum bisa menolong,” kata Danang.
Menurutnya, Kecamatan Eromoko memiliki beberapa sumber air bersih dan bisa dimanfaatkan masyarakat. Salah satunya sumber air bersih di Gua Suruh di Desa Pucung. Tahun lalu, atas bantuan Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS) dan Dewan Dahwah Indonesia (DDI) Jawa Tengah bisa dimanfaatkan tiga dusun di sekitar gua.
“Adapun yang sudah bisa memanfaatkan air bersih dari Gua Suruh itu ada tiga dusun dengan jumlah KK (kepala keluarga) sekitar 300-an. Masyarakat di tiga dusun itu sudah bisa terlayani semua kebutuhan air bersihnya dari Gua Suruh dan juga ada sebagian masyarakat di empat dusun lainnya juga sudah memanfaatkan air bersih dari gua tersebut,” pungkas Danang Erawanto.