Selasa, Oktober 3, 2023
  • Tentang Kami
  • Karir
Timlo.net
No Result
View All Result
  • Seni Budaya
  • Bisnis
  • Pendidikan
  • Olah Raga
  • Solo dan Sekitar
  • Wisata
  • Gaya Hidup
  • Nasional
  • Manca
  • Regional
    • Solo
    • Sragen
    • Karanganyar
    • Klaten
    • Wonogiri
    • Sukoharjo
    • Boyolali
  • Indeks
  • Seni Budaya
  • Bisnis
  • Pendidikan
  • Olah Raga
  • Solo dan Sekitar
  • Wisata
  • Gaya Hidup
  • Nasional
  • Manca
  • Regional
    • Solo
    • Sragen
    • Karanganyar
    • Klaten
    • Wonogiri
    • Sukoharjo
    • Boyolali
  • Indeks
Timlo.net
No Result
View All Result
  • Solo dan Sekitar
  • Bisnis
  • Seni Budaya
  • Gaya Hidup
  • Pendidikan
  • Wisata
  • Olah Raga
  • Nasional
  • Manca
  • Serba-serbi
Home Nasional

Direksi RRI Dipanggil DPR, Gara-Gara Quick Count Menangkan Jokowi?

by
15 Juli 2014 | 10:18
in Nasional, Politik
Share on FacebookShare on Twitter

BacaJuga

Ditawari Masuk Tim Pemenangan Nasional Ganjar Presiden, Ini Jawaban Gibran

Strategi Pasangan AMIN Hadapi Pilpres 2024, Tonjolkan Kesuksesan, Singkirkan Menjelekkan Lawan Politik

Kereta Cepat Jakarta-Bandung Resmi Beroperasi, Hingga Pertengahan Oktober Masih Gratis

Timlo.net — Rencana Komisi I DPR memanggil direksi RRI terkait hitung cepat (quick count) Pilpres 2014 yang dilakukan lembaga penyiaran itu terus menuai kritik. Berbagai kalangan menilai, rencana pemanggilan itu tidak relevan.

Pengamat komunikasi politik dari Universitas Indonesia (UI) Ari Junaedi menganggap langkah Komisi I DPR itu sarat dengan muatan politis. Apalagi, secara tugas pokok dan fungsi (Tupoksi) RRI adalah jelas memberikan informasi yang akurat kepada publik.

Menurutnya, langkah RRI menggelar hitung cepat tidak bisa disalahkan. Sumber daya yang dimiliki RRI di seluruh wilayah tanah air telah tersedia dan kompeten sehingga menggelar hitung cepat sangat normal dilakukan RRI.

“Saat Pemilu Legislatif lalu, RRI juga sukses mengadakan quick count, bahkan akurasinya mendekati sempurna dengan data akhir perolehan suara parpol-parpol oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU). RRI juga masuk dalam lembaga survei yang diakreditasi oleh KPU. Jadi dimana letak salahnya RRI dalam proses hitung cepat Pilpres 2014? Jangan-jangan kalau hasil quick countnya RRI sama dengan lembaga survei abal-abal, saya yakin Komisi I tidak akan memanggil RRI,” ujar Ari Junaedi kepada merdeka.com, Selasa (15/7).

Menurut pengajar Program Pascasarjana di UI ini, ada mindset yang salah di kepala para politikus di Komisi I DPR. “Mungkin perlu belajar ulang lagi tentang statistik dan etika politik, yang namanya hitung cepat itu lahir dari ibu kandung pengetahuan, diadakan untuk mengetahui suara real dan digunakan untuk mencegah terjadinya rekayasa angka perolehan akhir,” ujarnya.

Dia mencontohkan, Pemilu di Filipina di era rezim Ferdinand Marcos yang curang berhasil terbongkar karena hadirnya hitung cepat. “Jadi kalau Komisi I DPR hendak menguji netralitas RRI hanya karena menggelar quick count dengan metodologi yang bisa dipertanggungjawabkan,” katanya.

Rencana pemanggilan direksi RRI ini disampaikan oleh Ketua Komisi I Mahfud Siddiq. Rencana komisi ini akan mempertanyakan penanyangan hitung cepat mereka yang disiarkan oleh sejumlah lembaga penyiaran.

Menurut politikus PKS ini, RRI bukanlah lembaga survei. RRI dinilai hanyalah lembaga penyiaran publik. Dalam hasil hitung cepat yang dilakukan RRI, pasangan Prabowo-Hatta memperoleh 47,29% dan Jokowi-JK mendapatkan 52,71%. [has]

Sumber: merdeka.com

Tags: jokowipilpres

Previous Post

Rekapitulasi Suara Pilpres di Madura Dijaga Ketat

Next Post

Ini Dia! Kisah Nyata di Balik Film “Deliver Us from Evil”

Berita Terkait

Ditawari Masuk Tim Pemenangan Nasional Ganjar Presiden, Ini Jawaban Gibran

Ditawari Masuk Tim Pemenangan Nasional Ganjar Presiden, Ini Jawaban Gibran

2 Oktober 2023
Strategi Pasangan AMIN Hadapi Pilpres 2024, Tonjolkan Kesuksesan, Singkirkan Menjelekkan Lawan Politik

Strategi Pasangan AMIN Hadapi Pilpres 2024, Tonjolkan Kesuksesan, Singkirkan Menjelekkan Lawan Politik

2 Oktober 2023

Kereta Cepat Jakarta-Bandung Resmi Beroperasi, Hingga Pertengahan Oktober Masih Gratis

2 Oktober 2023

Pendaftaran Capres-Cawapres Dibuka 19 Oktober, Giring: Ojo Kesusu

2 Oktober 2023

Jokowi Pimpin Upacara Peringatan Hari Kesaktian Pancasila di Lubang Buaya, Dihadiri Keluarga Pahlawan Revolusi

1 Oktober 2023

Siratkan Pesan Kemenangan, Pelukis Realis Soloraya Yakin Ganjar Pranowo bakal Menang

1 Oktober 2023
Next Post

Ini Dia! Kisah Nyata di Balik Film “Deliver Us from Evil”

Terkini

Dandim 0723 Klaten Beri Materi Wawasan Kebangsaan kepada Mahasiswa Baru

Dandim 0723 Klaten Beri Materi Wawasan Kebangsaan kepada Mahasiswa Baru

3 Oktober 2023
Dukungan Android pada Windows 11 Dirilis di Beberapa Negara

Microsoft Akhiri Upgrade Gratis Windows 7 dan 8 ke Windows 11

3 Oktober 2023
Anggota DPR Pertanyakan Efektivitas Kurikulum Merdeka

Anggota DPR Pertanyakan Efektivitas Kurikulum Merdeka

3 Oktober 2023
Waspada LGBT Pada Remaja, KPA Klaten Gelar Sosialisasi

Waspada LGBT Pada Remaja, KPA Klaten Gelar Sosialisasi

3 Oktober 2023
Viral Pria ODGJ Tendang Petugas Satlantas Solo

Viral Pria ODGJ Tendang Petugas Satlantas Solo

3 Oktober 2023
  • Tentang Kami
  • Pedoman Media Siber
  • Telepon Penting
  • Privacy Policy
  • Term of Use
  • Karir
  • Sitemap
Telepon Kami : +62-271-626499

Copyright © 2023 Timlo.net PT Tinular Media Solo All Rights Reserved

No Result
View All Result
  • Solo dan Sekitar
  • Bisnis
  • Seni Budaya
  • Gaya Hidup
  • Pendidikan
  • Wisata
  • Olah Raga
  • Nasional
  • Manca
  • Serba-serbi

Copyright © 2023 Timlo.net PT Tinular Media Solo All Rights Reserved